REPUBLIKA.CO.ID,LONDON - Sebuah laporan menyebutkan bahwa pertemuan para pemimpin dunia di London, Selasa (29/3), untuk memetakan masa depan Libya. Pertemuan tersebut juga berpeluang membahas kemungkinan menawarkan jalan keluar yang aman bagi pimpinan Libya, Muamar Qadafi, untuk meninggalkan negerinya.

"Tentu saja ke mana dia akan pergi, itu terserah dia dan rakyat Libya untuk menentukan. Kita tidak akan selalu dapat mengendalikan hal itu,'' ujar Menteri Luar Negeri Inggris, William Haque, kepada Radio BBC.

Surat kabar Times dan Guardian melaporkan bahwa rencana untuk menawarkan rute melarikan diri bagi Qadafi akan menjadi pertimbangan dalam konferensi tersebut. Pertemuan diikuti oleh kelompok 35 negara ditambah PBB, Liga Arab dan Uni Afrika.

Mereka akan berkumpul bertepatan dengan keberhasilan kelompok oposisi menguasai daerah pinggiran Sirte yang merupakan tempat kelahiran Qadafi. Keberhasilan tersebut berkat bantuan serangan udara Barat.

Menteri Luar Negeri Italia, Franco Frattini, menetapkan garis besar rencana diplomatik untuk menyelesaikan krisis Libya. Rencana diplomati tersebut berpeluang mencakup pengasingan untuk Qadafi. Dia mengatakan bahwa ''Sementara kekuasaan Qadafi tidak lagi dapat diterima, jelas pengasingan untuk Qadafi akan berbeda ... Bahkan di rezimnya, ada orang yang bekerja dari dalam untuk solusi ini," katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika