REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO - Dewan Tinggi Militer (DTM) menjamin bahwa mantan Presiden Mesir, Hosni Mubarak, dan keluarganya yang kini menjadi tahanan rumah itu tidak akan ke mana-mana. Hal ini ditegaskan DTM setelah munculnya desas-desus bahwa bekas diktator itu akan kabur ke Tabuk, Arab Saudi.
Sejumlah laporan di media massa dalam tiga hari terakhir ini menuliskan tentang kepergian Mubarak ke Arab Saudi untuk menjalani pengobatan kanker pankreas. Direktur Departemen Urusan Moral DTM, Mayor Jenderal Ismail Othman, menegaskan bahwa laporan tentang kepergian Mubarak ke luar negeri sebagai rumor tak berdasar.
“DTM masih teguh dan kuat. Semua resolusi maupun langkah-langkah hukum yang dilaksanakan DTM tanpa campur tangan pihak lain. Dan, kami tidak memiliki kontak dengan pihak ketiga,” katanya.
Rumor tentang kepergian Mubarak ke luar negeri bukanlah untuk yang pertama kalinya. Pada pertengahan Februari lalu, mantan penguasa terlama di Mesir tersebut juga dikabarkan pergi ke Saudi untuk menjalani pengobatan. Namun, Duta Besar Mesir di Saudi membantahnya dan menyatakan tidak ada rumah sakit besar di Tabuk yang dapat mengatasi penyakit yang diderita Mubarak.
Sejumlah sumber mengatakan bahwa Mubarak kini tinggal di sebuah pangkalan militer di Tabuk. Di sana, ia menjalani kemoterapi dan perawatan kanker yang memakan waktu satu jam per hari. Tak hanya Mubarak, seluruh keluarganya juga dikabarkan tinggal di sana.