Selasa 29 Mar 2011 18:28 WIB

Pemerintah Sementara Tunisia Pecat Mendagri

Rep: cr01/Al Arabiya/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Presiden baru Tunisia, Fouad Mebazaa (kiri) dan Perdana Menteri Mohamed Ghannouchi menghadiri pelantikan kabinet baru, Selasa (18/1). AP
Foto: AP
Presiden baru Tunisia, Fouad Mebazaa (kiri) dan Perdana Menteri Mohamed Ghannouchi menghadiri pelantikan kabinet baru, Selasa (18/1). AP

REPUBLIKA.CO.ID, TUNISIA - Presiden Tunisia Sementara, Fuad Mebazza, memberhentikan Menteri Dalam Negeri ad interim, Farhat Al-Rajhi, Senin (28/3). Demikian diberitakan kantor berita resmi Tunisia, namun tidak dijelaskan apa penyebab pemakzulan Rajhi.

Pemecatan Rajhi yang tiba-tiba ini mengundang pertanyaan publik, karena dia termasuk pejabat dengan reputasi baik. Lelaki yang dijuluki “Mr Clean” ini bekerja secara transparan dalam penanganan dan penuntutan sisa-sisa rezim mantan Presiden Ben Ali dan kroni-kroninya.

Beberapa jam setelah muncul kabar pemecatan Rajhi, sekelompok aktivis memberikan dukungan di halaman situs jejaring sosial Facebook, agar penguasa tetap mempertahankan si Mr Clean.

Bahkan hari ini, Selasa (29/3), para aktivis menyerukan kembali aksi jalanan di ibukota Tunisia jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.

Menurut para pengamat, munculnya pengumuman pemecatan Rajhi seiring dengan dikeluarkannya putusan banding Pengadilan Tinggi Tunisia yang menetapkan pembubaran partai penguasa sebelumnya (Partai Demokrasi Konstitusional), Senin kemarin. Dan yang mengajukan permintaan banding tersebut tak lain Rajhi sendiri.

Menteri Dalam Negeri sebelumnya, Ahmed Fria’a juga dipecat dari jabatannya, dua pekan setelah kejatuhan Ben Ali. Dan kini Rajhi menyusul Fria’a sebagai orang-orang pecatan.

Penguasa Tunisia menunjuk Habib Al-Shaid sebagai Mendagri baru penganti Rajhi. Pria 61 tahun ini sebelumnya adalah penasihat penasihat perdana menteri pemerintahan transisi. Al-Shaid meraih gelar insinyur ekonomi pertanian dari University of Minnesota AS dan peraih gelar sarjana ekonomi di Universitas Tunisia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement