Selasa 29 Mar 2011 21:00 WIB

Presiden Yaman: Oposisi itu Dajjal

Rep: CR01/ Red: Didi Purwadi
Presiden Yaman, Ali Abdullah Sale
Foto: AP/Hani Mohammed
Presiden Yaman, Ali Abdullah Sale

REPUBLIKA.CO.ID,SANA’A – Di tengah kemelut yang melanda negeri dan menipisnya kepercayaan rakyat, Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh masih saja bersikap jumawa.

“Hampir 95 persen rakyat mendukung saya, hanya 5 persen yang tidak mendukung. Dan, saya lebih mengkhawatirkan keamanan negeri ini daripada kelompok minoritas. Mereka yang menentang hendaknya meninggalkan negeri ini karena mereka adalah Dajjal dan pembohong,” kata Saleh dalam pertemuan dengan delegasi Front Rakyat Pembela Persatuan Yaman dan beberapa perwakilan rakyat Yaman, Selasa (29/3).

Saleh menambahkan bahwa mayoritas rakyat yang 95 persen mendukung keamanan, stabilitas dan pembangunan negara. Sementara, minoritas yang lima persen itu khawatir tentang hal tersebut. Karena itu, wajar bagi mereka untuk meninggalkan Yaman. 

“Siapa yang harus pergi? Merekalah yang harus pergi, bukan meminta-minta orang lain untuk pergi melalui televisi satelit dan media massa. Mereka yang mengkhianati revolusi, demokrasi dan republik, harus pergi dari negeri ini,” teriaknya.

Media resmi pemerintah, At-Thawra, memperingatkan bahayanya ideologi "ekstrimis" baik di level politik maupun agama. Media ini juga menyebut kelompok-kelompok yang menyerukan kejatuhan rezim Saleh hanya bertujuan mendatangkan malapetaka dan menghancurkan bangsa. “Al-Qaeda berada di balik semua ini. Tujuan mereka adalah mewujudkan sebuah "emirat Islam" ala pemerintahan Taliban di Afghanistan,” tulis At-Thawra.

 

Koran tersebut mengatakan suku Houthi ingin mendirikan negara Syiah di utara provinsi Sa’dah dan Ikhwanul Muslimin berjuang untuk mendirikan “khilafah” independen di Yaman tengah, khususnya di daerah Taiz dan Ibb. “Sementara kelompok Marxis dan nasionalis juga ingin "mendapatkan bagian kue" dan bahkan akan puas dengan satu provinsi di mana mereka dapat mempromosikan ideologi mereka.”

sumber : Al-Arabiya
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement