Rabu 30 Mar 2011 07:08 WIB

Petir Tewaskan Dokter Sydney di Afrika Selatan

Petir, ilustrasi
Foto: indiequill.wordpress.com
Petir, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,MELBOURNE--Seorang dokter Sydney yang tewas tersambar petir dalam satu kejadian aneh di Afrika Selatan telah dikenang sebagai perempuan baik yang penuh perhatian. Lynne Dowd sedang berjalan di semak bersama suaminya, Bruce, dan empat teman mereka di Limpopo pekan lalu, ketika cuaca berubah tiba-tiba, demikian keterangan jejaring iAfrica.

Mereka disambar petir di Brawn's Knob, sekitar 22 kilometer di luar Haenersburg. Semua orang di dalam kelompok tersebut menderita luka bakar, tapi Dr Dowd (51), adalah satu-satunya orang yang tak sadarkan diri lagi dan ibu dua anak itu meninggal pada Jumat (25/3).

Dr Dowd telah bekerja di satu tempat praktek medis di Gladesville, di sebelah barat-laut Sydney, Australia, selama 22 tahun. Ia terkenal di kalangan staf dan pasien, kata rekan kerjanya GP Louis Gallo.

"Ia adalah dokter yang penuh perhatian, ia sedih jika kehilangan saya dan pasien," kata Dr Gallo kepada AAP pada Selasa (29/3). Ia menambahkan tempat praktek itu telah kebanjiran telefon yang memberi dukungan dari pasien.

Dr Gallo mengatakan Dr Dowd "orang gembira yang beruntung" dan "dikenang sangat tinggi dari setiap orang di masyarakat". Selain pekerjaannya ke pusat medis tersebut di Galdesville, Dr Dowd diterbangkan oleh Royal Flying Doctor (RFD) Service setiap delapan pekan untuk melakukan kunjungan ke pusat medis kecil di kota kecil NSW, Lake Cargelligo.

Ia diperlukan di sana sebab kota kecil itu tak memiliki perempuan dokter. "Ia biasanya terbang selama dua hari. Ia kebanyakan menangani masalah perempuan," kata Sheree Quinn, koordinator program RFD.

Perjalanan ke Lake Cargelligo telah jadi bagian dari kegiatan rutin Dr Dowd selama empat setengah tahun. "Ia dulu selalau mencari sesuatu yang lain untuk dikerjakan," kata Quinn.

"Ia akan bertanya apakah ada klinik lain yang dapat ia datangi," tambahnya.

"Ia sangat dihormati. Setiap orang (di Lake Cargelligo) sangat sedih," kata Quinn. Dr. Dowd memiliki perhatian khusus pada masyarakat pribumi dan seringkali pergi ke Northern Territory untuk melakukan pekerjaan tambahan, kata Quinn.

Wanita jurubicara buat Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) mengatakan pemerintah akan berusaha membawa pulang jenazah Dr. Dowd. "Komisi tinggi di Pretoria sedang melakukan penengahan dengan direktur pemakaman yang bertanggung jawab bagi pemulangan mayat perempuan tersebut ke Australia," kata wanita jurubicara itu di dalam satu pernyataan.

sumber : antara/AAP-OANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement