Rabu 30 Mar 2011 20:34 WIB

AS Desak Rezim Suriah Bebaskan 3 Warganya

Demonstrasi di Suriah
Foto: AP/Hussein Malla
Demonstrasi di Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS – Presiden Suriah Bashar Al-Asad direncanakan akan memberikan pidato resmi kepada rakyatnya hari ini. Demikian dilaporkan kantor berita pemerintah Suriah, SANA, Rabu (30/3).

Pidato ini merupakan pernyataan resmi Asad untuk pertama kalinya sejak terjadi pembantaian di Dara’a, selatan Suriah, yang menyulut aksi protes di berbagai belahan negeri. Aksi massa yang menentang rezim berkuasa di Suriah dalam beberapa hari terakhir merupakan yang terbesar sejak tahun 2000.

Di lain pihak, pemerintah AS kini menyebut pemimpin Suriah “di persimpangan jalan”, dan menuntut Asad segera melakukan reformasi secara mendalam. “Sejak dulu Asad mengaku reformis. Namun ia tidak berbuat apa-apa dalam melakukan reformasi politik,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Mark Toner.

“Kami memintanya segera menjawab dan memenuhi tuntutan rakyat Suriah,” tegas Toner seraya menekankan bahwa pemerintah AS khawatir dengan aksi-aksi kekerasan yang terjadi di Suriah.

Untuk itu, kata Toner, pemerintah AS meminta tiga warganya yang ditahan di Damaskus segera dibebaskan. Pejabat konsuler kedutaan AS di Damaskus juga telah meminta penguasa Suriah agar segera membebaskan tahanan. “Namun permintaan itu belum terpenuhi hingga saat ini.”

Saluran televisi Suriah, Ahad lalu, menyiarkan “pengakuan” warga negara AS keturunan Mesir yang terlibat dalam protes massa yang menentang rezim Suriah, Bashar Al-Asad.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement