REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Dinas Intelijen Amerika Serikat CIA mengirim tim kecil untuk sebuah misi rahasia ke Libya. Salah satu misi mereka, adalah penyelamatan dari dua anggota awak pesawat tempur F-15E Eagle yang jatuh. Demikian seorang pejabat yang juga mantan intelijen AS menyatakan pada The Associated Press pada hari Rabu.
Peran penting CIA di Libya, katanya, tidak jelas. Ahli intelijen mengatakan CIA akan mengirim pejabat untuk melakukan kontak dengan oposisi dan menilai kekuatan dan kebutuhan pasukan pemberontak dalam memerangi pemimpin Libya Moammar Qaddafi.
Pejabat Amerika dan mantan pejabat intelijen AS, yang berbicara pada kondisi anonimitas karena kepekaan informasi itu, mengatakan CIA membantu memulihkan seorang spesialis senjata jet tempur, yang pertama kali diselamatkan oleh pemberontak. Pilot diselamatkan oleh Marinir.
Mereka hanya menderita luka ringan,sumber militer mengatakan. Para pejabat menolak mengatakan apa misi F-15 saat kecelakaan 21 Maret 2011. Para kru dikeluarkan setelah pesawat tak berfungsi selama misi terhadap sebuah situs rudal Libya.
The New York Times pertama kali melaporkan CIA telah mengirim kelompok agen CIA dan bahwa operator Inggris memimpin serangan udara.
Obama mengatakan dalam sebuah pidato Senin malam bahwa pasukan AS tidak akan terjun ke lapangan untuk perang darat. Pernyataan ini, kata AP sangat bersayap, karena memberi ruang pada presiden untuk menggunakan jalur rahasianya memasok senjata bagi pemberontak dan melatih mereka.