Kamis 31 Mar 2011 20:07 WIB

Korban Perkosaan Tentara Libya, Dibunuh atau Dianggap Gila

Rep: cr01/Al-Arabiya/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Eman Al Obaidi
Foto: AP
Eman Al Obaidi

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, TOBRUK – Setelah pengakuan menghebohkan Eman Al-Obaidi yang diperkosa anak buah Qaddafi, pihak keluarga merasa khawatir akan keselamatannya.

“Eman membongkar kejahatan rezim Libya ke seluruh dunia dan menunjukkan bahwa mereka orang-orang brutal walau terhadap wanita,” kata sepupunya, Mariam Omar, ketika diwawancarai saluran televisi Al-Aan di Tobruk, Kamis (31/3). Kota di timur Tripoli ini adalah tempat tinggal keluarga Obaidi.

Omar mengaku takut dan khawatir, karena ada dua kemungkinan skenario yang terjadi; Obaidi akan dibunuh atau dinyatakan gila. Opsi kedua telah diumumkan oleh pemerintah Libya. “Mereka mengatakan Eman gila dan mabuk, walau keduanya tidak benar,” kata Omar.

Menurut penuturan Omar, beberapa keluarga Obaidi seperti adiknya (Amal) dan suaminya (Saleh), juga anak mereka yang bernama Ahmad, hingga kini tak diketahui keberadannya. Omar menduga Saleh telah dibunuh dan yang lainnya diculik untuk menakuti-nakuti Obaidi.

“Mungkin nanti kita akan melihat Amal di Televisi Libya, membuat pengakuan di bawah todongan senjata, menyatakan Eman gila atau terganggu secara emosional,” ujarnya.

Ketika ditanya apakah keluarga Obaidi telah menjalin kontak dengan otoritas Libya untuk mencoba negosiasi pembebasan Obaidi? Omar menolak ide ini karena tidak praktis. “Ini tak mungkin. Tripoli kini telah menjadi penjara besar. Kumpul-kumpul lebih dari dua orang dilarang, bagaimana kita bisa membebaskannya?”

Sementara itu, juru bicara otoritas Libya mengumumkan bahwa orang-orang yang dituduh melakukan perkosaan terhadap Obaidi telah mengajukan gugatan di pengadilan. Pernyataan ini dibuat 24 jam setelah Ibrahim Musa, juru bicara pemerintah Libya, menyatakan empat pria tersangka perkosaan telah ditangkap dan Obaidi telah dibebaskan.

Upaya-upaya yang dilakukan para pembela maupun aktivis-aktivis hak asasi kemanusiaan (HAM) yang mencoba mendatangi rumah saudara Obaidi di Tripoli gagal, begitu pula ketika mereka mencoba menghubunginya melalui sambungan telepon.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement