Selasa 05 Apr 2011 07:00 WIB

Pertemuan Kelompok Kontak Libya di Doha Pekan Depan

Dewan Keamanan PBB membahas masalah Libya, Senin (4/4).
Foto: AP
Dewan Keamanan PBB membahas masalah Libya, Senin (4/4).

REPUBLIKA.CO.ID,LONDON--Pertemuan kelompok kontak internasional mengenai Libya akan berlangsung pekan depan di ibu kota Qatar, Doha, demikian menurut Menteri Luar Negeri Inggris William Hague, Senin.

"Pertemuan pertama kelompok kontak mengenai Libya yang telah disetujui pada konferensi London pekan lalu akan berlangsung pekan depan di Doha, yang akan saya hadiri," kata Hague pada parlemen.

"Itu akan memajukan pekerjaan yang disetujui pada konferebsi London, menjaga persatuan internasional dan mengumpulkan serangkaian luas negara untuk mendukung masa depan yang lebih baik bagi Libya," katanya. Kantor luar negeri Inggris tidak dapat memberikan perincian lagi ketika dihubungi oleh AFP.

Konferensi London, yang diadakan pada 29 Maret lalu, telah melihat lebih dari 40 negara dan organisasi, termasuk PBB dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), berkumpul untuk membahas secara mendalam tanggapan internasional pada krisis Libya. Mereka sepakat untuk membentuk kelompok kontak guna memetakan masa depan bagi negara Afrika utara itu dan untuk bertemu lagi secepat mungkin di Qatar.

Kelompok itu dibentuk dengan tujuan untuk memberi arahan kepemimpinan dan politik secara keseluruhan pada upaya internasional, forum untuk mengkoordinasikan tanggapan tersebut dan titik fokal untuk berhubungan dengan pihak-pihak Libya. Setelah Qatar, kepemimpinan akan berputar di antara negara-negara itu dan di luarnya.

Sementara Inggris, Prancis dan Amerika Serikat mendorong maju aksi militer di Libya, mereka telah memutuskan untuk menjamin negara-negara Arab tampak mendukung upaya mereka. Irak, Jordania, Uni Emirat Arab (UAE), Lebanon, Qatar, Tunisia dan Maroko semuanya diwakili pada konferensi London.

Perdana Menteri Sheikh Hamad bin Jassem, yang berusaha mengurangi kesan perpecahan di antara negara-negara Arab, mengatakan di London bahwa pengadaan pertemuan kelompok kontak pertama di Doha menunjukkan "peran kepemimpinan bahwa negara-negara Arab memainkan (peran itu) dalam mengakhiri krisis tersebut.

sumber : antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement