REPUBLIKA.CO.ID,TRIPOLI--Rezim orang kuat Libya Muamar Qaddafi akan berunding dengan para pemberontak di negaranya mengenai reformasi jika mereka meletakkan senjata, kata Wakil Menteri Luar Negeri Khaled Kaim.
"Mereka (para pemberontak) harus meletakkan senjata mereka. Kemudian mereka dapat bergabung dalam proses politik," kata Kaim dalam konferensi pers Selasa malam. Dia mengatakan proses itu akan dijamin oleh Uni Afrika dan pengamat Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) "yang akan menghilangkan semua keraguan".
Sebuah komite Uni Afrika yang terdiri atas pemimpin Mauritania, Mali, Kongo, Afrika Selatan dan Uganda akan mengunjungi Libya pekan depan untuk membantu menemukan solusi bagi krisis negara itu. Satu misi Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB juga akan mengunjungi Libya pada 15 April, menurut Kaim.
Namun Kaim membantah bahwa pemberontak Dewan Peralihan Nasional mewakili masyarakat Libya. Jurubicara pemerintah Libya, Mussa Ibrahim, mengatakan pada Senin bahwa rezim Gaddafi sudah siap untuk merundingkan pemilihan umum atau referendum, tetapi kemungkinan pengunduran diri pemimpin Libya itu tidak bisa dibicarakan.