REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO--Badan anti-korupsi Mesir memanggil Gamal, putra mantan presiden Hosni Mubarak, guna diperiksa dalam penyelidikan korupsi terkini terhadap tokoh pemerintahan terguling, kata media negara itu pada Rabu. Badan itu, yang dibentuk untuk menyelidiki penerimaan gelap, akan memeriksa Gamal mengenai "sejumlah laporan terhadap dirinya, yaitu mengembangkan kekayaan" secara gelap, kata koran tersebut.
Gamal, putra termuda Mubarak, menduduki jabatan tinggi dalam partai berkuasa dan dipercaya memiliki ambisi menjabat sebagai presiden, yang ia sangkal. Kabar meluas, yang meyakini ayahnya akan menunjuk Gamal sebagai penerus kekuasaan, membangkitkan pihak oposisi terhadap mantan presiden itu, yang terpaksa mundur pada Februari setelah 18 hari unjuk rasa.
Meski undur diri Mubarak merupakan permintaan utama pemrotes, unjuk rasa tetap berlanjut untuk mendesak mengadili dirinya dan pejabat dari pemerintahan lalu. Mantan presiden itu, dalam tahanan rumah di Sharm el-Sheikh, wilayah pelesir laut Merah, akan menghadapi penyelidikan oleh badan bentukan militer tersebut, kata kantor berita MENA pada Selasa.
Mubarak, istri Suzanne, kedua putra --Alaa dan Gamal beserta istri mereka-- dicegah keluar negeri dan kekayaan mereka dibekukan oleh jaksa agung Abdel Magid Mahmud. Dewan hakim juga melarang beberapa menteri, pejabat dan anggota Partai Demokratik Nasional usungan Mubarak keluar negeri, menanti penyelidikan lebih lanjut.
Sebagian dari mereka sedang menjalani persidangan atas tuduhan korupsi. Penahanan terkini terjadi atas Mohammed Ibrahim Suleiman, yang menjadi menteri perumahan hingga 2005. Sumber dari dewan kehakiman pada Rabu mengatakan Suleiman ditahan atas tuduhan penyalahgunaan uang rakyat.