REPUBLIKA.CO.ID, ABIDJAN - Duta besar Jepang yang terjebak di rumah dinasnya setelah wilayah sekitarnya menjadi ajang pertempuran antara pasukan pendukung Presiden terpilih, Allasane Ouattara dengan pasukan Laurent Gbagbo. Mereka sempat mengepung kediaman Duta Besar Jepang, Okamura Yoshifumi selama hampir lima jam sebelum pasukan Prancis datang dan mengevakuasi Yoshifumi menggunakan helikopter.
Menurut Kedubes Prancis, pasukanya menjalankan aksinya setelah memperoleh permintaan dari Jepang dan PBB untuk menyelamatkan Yoshifumi. Saat ini Yoshifumi berada di kam Port Bouet, selatan kota Abidjan. Belakangan baru diketahui, empat pegawai Kedubes, petugas keamaman dan seorang tukang kebun hilang dengan meninggalkan 'jejak ceceran darah' di kediaman kedubes.
Menurut BBC, kota Abidjan lepas tengah malam dipenuhi suara ledakan bom dan peperangan lebih banyak terjadi di sekitar kediaman Presiden. Pasukan Ouattara kembali melancarkan aksi mematikan atas tempat perlindungan Gbagbo. Gbagbo menilai pasukan Ouattara berniat membunuhnya, namun pihak Ouattara menyatakan mereka hanya ingin menangkap hidup Gbagbo. Orang kuat Pantai gading itu sampai kini masih enggan meletakkan jabatannya