Kamis 07 Apr 2011 19:01 WIB

Qaddafi Minta Obama Akhiri Pemboman NATO

Muammar Qaddaf dan Barack Obama
Muammar Qaddaf dan Barack Obama

REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI, LIBYA - Sebagai pemberontak dan pasukan pro-pemerintah di Libya yang bermanuver di medan perang, Rabu (6/4), pemimpin Libya Muammar Qaddafi mendesak AS Presiden Barack Obama untuk mengakhiri pemboman NATO di negaranya yang dilanda perang.

Gadhafi mengajukan semacam banding dalam suratnya kepada presiden Amerika, ujar seorang pejabat senior pemerintah.

Tetapi pejabat itu mengatakan tidak ada hal baru dalam surat itu, yakni untuk mengakhiri operasi udara tentara NATO. Surat itu juga tidak berisi penawaran diri bernegosiasi untuk mundur, dan pejabat itu mengatakan pemerintah tidak mengambil catatan serius.

Qaddafi meminta Obama untuk menghentikan "perang tidak adil terhadap rakyat kecil negara berkembang" dan mengatakan mereka yang oposisi adalah teroris dan anggota al Qaeda, kata pejabat itu.

"Kami telah disakiti lebih dari moral ketimbang fisik, karena apa yang telah terjadi kepada kita dalam perbuatan baik dan kata-kata oleh Anda," tulis Gadhafi. "Meskipun semua ini Anda akan selalu tetap anak kami," katanya menambahkan.

Qaddafi yang memimpin Libya selama empat dekade itu menyatakan harapannya bahwa Obama dapat memenangi pemilu ulang pada tahun depan, pejabat itu menambahkan. Dan ia menulis bahwa suatu masyarakat demokratis tidak dapat dibangun melalui rudal dan pesawat.

"Anda adalah orang yang memiliki cukup keberanian untuk membatalkan tindakan yang salah dan keliru," tulis Qaddafi untuk Obama.

sumber : CNN
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement