REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Walau Aljazair juga dilanda konflik yang terpendam, namun Duta Besar Al-Jazair untuk Indonesia Abdelkrim Belarbi mengatakan negerinya tetap kondusif dan stabil. “Kami tidak terpengaruh oleh revolusi yang terjadi di dunia Arab,” katanya, ketika ditemui di sela-sela peluncuran buku Mukaddimah karya Ibnu Khaldun di salah satu hotel di Jakarta, Kamis (7/4) malam.
Menurut Belarbi, walau Aljazair tidak lepas keterikatan dan hubungannya dengan negara-negara Arab yang lain, namun negeri ini memiliki ciri khasnya sendiri. Revolusi yang terjadi di Tunisia, yang merupakan tetangga terdekat Aljazair, sempat dikhawatirkan akan berdampak ke wilayahnya. “Namun pemerintah dan rakyat kami sudah tahu apa yang harus dilakukan. Kami tidak ingin terjadi revolusi berdarah sebagaimana di Tunisia atau Mesir,” ujarnya.
Belarbi menegaskan, revolusi hanya akan terjadi jika rakyat merasa sudah tidak puas dengan pemerintahnya. Selama pemerintah dapat mengakomodasi dan memenuhi segala kebutuhan rakyat, maka sedikit kemungkinan akan terjadi perlawanan atau demonstrasi massa.
Bagi Belarbi sendiri, unjuk rasa atau demonstrasi sah-sah saja sepanjang dilakukan dengan damai tanpa tindakan anarkis. “Anda lihat sendiri, di Indonesia juga sering terjadi demonstrasi, kan? Apakah pemerintah Indonesia melarang, kan tidak?” katanya.
Oleh sebab itu, lanjut dia, pemerintahan yang baik harus mampu mengakomodir kebutuhan rakyat. Dengan demikian rakyat tidak akan mudah melakukan aksi unjuk rasa atau pemberontakan.