Sabtu 09 Apr 2011 13:38 WIB

Nenek Ditangkap karena Putuskan Jaringan Internet di Dua negara

REPUBLIKA.CO.ID,ARMAZI--Seorang perempuan yang berusia 75 tahun dan ditangkap karena sendirian saja ia memutuskan saluran Internet di Georgia dan Armenia pada Jumat (8/4) dengan berlinang air mata menyatakan ia tak bersalah dan mengatakan ia tak pernah mendengar tentang jejaring itu. Dalam satu kasus yang telah menarik perhatian seluruh dunia, pensiunan Hayastan Shakarian didakwa secara paksa membuat ribuan orang di kedua negara tersebut tak bisa mengakses Internet selama beberapa jam setelah ia memotong kabel serat-optik sewaktu ia menggali untuk mencari logam.

Tapi Shakarian, warga asli Georgia dari keturunan Armenia, mengatakan ia cuma "seorang perempuan miskin" yang tak mampu melakukan kejahatan semacam itu. "Saya tak memotong kabel ini. Secara fisik, saya tak bisa melakukan itu," kata perempuan tersebut. Air matanya berulangkali mengalir saat ia berbicara.

Shakarian, yang tinggal di desa miskin Armazi di Georgia, sekitar 15 kilometer dari ibukota Georgia, Tbilisi, mengatakan ia baru saja mengumpulkan kayu bakar. "Saya tak tahu apa itu Internet," katanya.

Pensiunan tersebut telah dituntut melakukan pengrusakan terhadap harta orang dan dapat menghadapi hukuman sampai tiga tahun penjara jika dinyatakan terbukti bersalah. "Ibu saya tak bersalah. Ia menangis sepanjang waktu. Ia sangat ketakutan," kata putranya, Sergo Shakarian.

Kementerian Dalam Negeri Georgia menyatakan meskipun perempuan yang berusia di atas setengah baya itu mengaku tak bersalah, Shakarian sudah mengakui ia memotong kabel serat-optik tersebut. Peristiwa itu yang terjadi pada 28 Maret tersebut memicu perdebatan panjang di berbagai forum pembahasan global Internet setelah disiarkan secara luas pekan ini.

Sebanyak 800 orang memposting komentar mengenai kasus itu. Sebagian menyatakan pemerintah mesti memperlihatkan kemurahan hati mengingat usia Shakarian dan hidupnya yang miskin. Perusahaan yang memiliki kabel serat-optik tersebut, Georgian Railway Telecom, menyatakan kerugian yang ditimbulkannya serius. Peristiwa itu mengakibatkan 90 persen pengguna Internet dari pihak swasta dan perusahaan di negara tetangga Georgia, Armenia, kehilangan akses selama hampir 12 jam selain juga merugikan penyedia layanan Internet Georgia.

Tapi kendati Georgian Railway Telecom berkeras bahwa kabel sepanjang 600 kilometer memiliki "perlindungan kokoh", itu bukan pertama kali kabel tersebut telah dirusak orang. Banyak hubungan Internet di Georgia juga sempat terputus pada 2009 oleh seorang pencari barang bekas yang memutuskan kabel sewaktu ia mencari logam untuk dijual.

sumber : antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement