REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO--Dua orang tewas dan setidaknya 18 orang lagi cedera Sabtu pagi, ketika polisi militer Mesir menyerbu Bundaran Tahrir di Kairo untuk membubarkan para pemrotes, kata sumber-sumber medis kepada AFP.
Para dokter tidak mengatakan apakah mereka yang cedera itu akibat terkena peluru, dan korban yang meninggal itu masih belum dikonfrmasikan.
Jika itu benar, mereka akan merupakan korban tewas pertama di lokasi itu sejak tergulingnya Presiden Hosni Mubarak 11 Februari.
Seorang pejabat militer mengatakan ia tidak dapat segera mengonfirmasikan atau membantah apakah ada korban tewas, tetapi menambahkan tentara tidak menggunakan peluru tajam ketika membubarkan para pemerotes.
"Tidak seorang pun dari pasukan kami menggunakan peluru tajam. Kami menggunakan peluru kosong," katanya.
"Kami sedang menyelidiki apa yang terjadi," kata pejabat militer itu dan menambahkan militer kemudian akan menyelenggarakan pertemuan dengan wartawan mengenai insiden itu.