Ahad 10 Apr 2011 07:31 WIB

Prancis: Kekerasan Hamas-Israel tak Masuk Akal

Anak-anak Palestina berkumpul di lokasi bekas serangan Israel di Gaza City.
Foto: AP/Hatem Moussa
Anak-anak Palestina berkumpul di lokasi bekas serangan Israel di Gaza City.

REPUBLIKA.CO.ID,PARIS - Prancis mengecam peningkatan kekerasan yang antara Hamas dan Israel setelah jumlah warga Palestina yang tewas dalam bentrokan belakangan ini meningkat menjadi 18 orang. Prancis menyebutnya sebagai tindakan yang tak masuk akal.

"Kami minta pada pihak-pihak itu untuk melakukan apa saja guna menghentikan peningkatan kekerasan ini. Hal ini betapa pun tak masuk akal karena itu mematikan," kata juru bicara kementerian luar negeri, Bernard Valero. "Prancis mengecam peningkatan kekerasan yang dalam beberapa hari belakangan ini telah menyebabkan roket dan mortir ditembakan ke Israel selatan dan juga operasi militer Israel (di Gaza).''

Situasi sekarang ini menekankan kebutuhan mendesak untuk mencapai penyelesaian konflik yang sedang dirundingkan. Pada Jumat, kementerian luar negeri mengecam dengan sangat tegas serangan Palestina dan menyesalkan konsekuensi balasan Israel.

Dalam kekerasan terakhir, militer Israel membunuh dua warga Palestina di Gaza pada Sabtu. Kematian itu menjadikan 18 jumlah warga Palestina yang tewas. Itu termasuk sedikitnya enam gerilyawan dan satu anak laki-laki berusia 10 tahun. Jumlah tersebut sejak rentetan anti-tank ditembakkan ke sebuah bus sekolah Israel dekat kibutz Nahal Oz, dekat Gaza, Kamis.

Itu bentrokan paling berdarah antara Israel dan Palestina sejak berakhirnya Operasi Cast Lead, serangan Israel yang dilancarkan pada Desember 2008. Perang itu telah menewaskan sekitar 1.400 warga Palestina -- lebih dari separuhnya warga sipil -- dan 13 warga Israel, termasuk 10 tentara.

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement