REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI - Gempuran sekutu tak membuat nyali pemimpin Libya Moammar Qaddafi ciut. Alih-alih menghindar, dia malah tampil di depan publik dan menunjukkan seolah-olah tak ada yang perlu dikhawatirkan di Libya.
Televisi pemerintah Libya baru-baru ini menunjukkan cuplikan saat Qaddafi mengunjungi sebuah sekolah di Tripoli - penampilan publik pertamanya dalam lima hari ini. Media asing menyebut, tindakan Qaddafi seolah tengah meledek Sekutu yang makin kerepotan di Libya.
Qaddafi dalam tayangan itu terlihat masuk sekolah dikelilingi oleh pengawalnya dengan sambutan para murid yang meneriakkan slogan-slogan anti-Barat. Gambar itu mengklaim terjadi pada hari ini.
Sementara pasukan qaddafi dilaporkan baku tembak di tepi kota dengan pemberontak yang datang dari arah Ajdabiya.
Pertempuran terus berkobar di garis depan di Libya timur dan para pemberontak tampaknya mulai terpukul mundur.
Wartawan Sky News,Tim Marshall, di Benghazi menyaksikan serangan oleh pasukan Qaddafi atas pemberontak. "Bahkan ketika kita sedang mengendarai mobil di jalur lalu lintas empat lajur, dua jalur lalu lintas jalan digunakan oleh para pejuang untuk keluar dari sana secepat mungkin," ujarnya.
Pemberontak Libya di Misratah mengklaim setidaknya 30 pejuang mereka telah tewas dalam bentrokan dengan pasukan pro-Qaddafi di dalam dan sekitar kota. Sebaliknya, para pejabat NATO mengatakan aliansi telah menghancurkan 17 tank milik pasukan Qaddafi selama dua hari terakhir.
Ikuti Whatsapp Channel Republika