Ahad 10 Apr 2011 19:01 WIB

Liga Arab Agar Desak Israel Hentikan Serangan ke Gaza

Warga Gaza berkumpul mengantar jenazah seorang pejuang yang tewas ditembak Israel, Ahad (10/4).
Foto: AP
Warga Gaza berkumpul mengantar jenazah seorang pejuang yang tewas ditembak Israel, Ahad (10/4).

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH-- Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan kelompok Hamas, Ahad, mendesak Liga Arab mengimbau Israel untuk menghentikan serangannya ke Gaza dalam tingkatan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa.

Melalui Dewan Keamanan PBB, rakyat Palestina menginginkan sanksi internasional terhadap Israel yang memaksa mereka menghentikan ketegangan yang terjadi di Gaza dan aksi teror yang mereka lakukan di Tepi Barat," kata Saleh Ra'fat, seorang anggota Komite Eksekutif PLO.

Sejumlah perwakilan negara Arab yang tergabung dalam Liga Arab bertemu di Kairo, Ahad, menjawab permintaan Presiden Palestina Mahmoud Abbas untuk membahas serangan Israel terhadap Gaza, yang dimulai Kamis dan telah menewaskan sedikitnya 18 warga Palestina.

Ra'fat mengatakan utusan pengamat Palestina di PBB akan meminta Dewan Keamanan menekan Israel guna menghentikan serangan terhadap Gaza.

Kekerasan di Gaza dimulai ketika Hamas, yang memerintah wilayah itu, menembakkan sebuah roket ke arah bus sekolah Israel, yang melukai seorang siswa berusia 16 tahun, Hamas kemudian mengatakan pihaknya tidak mengetahui bus itu adalah bus yang membawa anak sekolah.

Seorang pejabat Hamas, Ahmad Bahar, mengatakan pihaknya mengharapkan langkah serta keputusan nyata dari Liga Arab guna menghentikan serangan Israel tersebut dan mendukung Palestina. Ia juga meminta agar barikade Israel terhadap Gaza dicabut.

Israel memblokade jalur keluar masuk ke Gaza, sejak partai Hamas mengambil alih pemerintahan di wilayah itu dari pemerintahan Palestina pimpinan Mahmoud Abbas pada 2007.

Palestina merupakan anggota resmi Liga Arab, sementara Perserikatan Bangsa Bangsa hanya memberikan status pengamat terhadap Palestina karena belum mengakui kemerdekaan negara tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement