REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO--Jepang memperingati sebulan tragedi memilukan gempa dahsyat 9 SR dan tsunami setinggi 10 meter yang menerjang wilayah timur Pulau Honsu, 11 Maret lalu.
Seluruh rakyat Jepang mengheningkan cipta sejenak mengenang salah satu bencana terdahsyat di negara matahari terbit itu.
Diperkirakan, 13 ribu warga tewas dan 15 ribu warga lainnya dinyatakan hilang. Ini belum menghitung kemungkinan bencana tambahan akibat radiasi nuklir di PLTN Fukushima.
Perdana Menteri Jepang, Naoto Kan, berjanji dia tidak akan menelantarkan pengungsi. Saat berkunjung ke zona bencana, Kan menegaskan pemerintah bekerja secepat mungkin untuk mengembalikan warga Jepang ke 'rumah' mereka. Saat ini ada 150 ribu warga Jepang mengungsi di shelter darurat.