REPUBLIKA.CO.ID, TUNISIA - Penjabat Perdana Menteri Tunisia Beji caid Essebsi mengatakan negaranya akan kembali tenang dengan segera.
Menurut dia, keamanan merupakan hal penting dalam memastikan kelancaran kebangkitan ekonomi. "Setelah seperempat abad penindasan, tergulingnya rezim Ben Ali telah memicu kegembiraan luar biasa di seluruh negeri. Namun kekosongan keamanan melemahkan Tunisia dan kini penting untuk memulihkan ketenangan agar negara menjadi kuat lagi, " kata Essebsi sebagaimana dilansir Al-Arabiya, Rabu (13/4).
Meskipun mengatakan situasi telah berubah ke arah yang lebih baik sejak ia berkuasa pada Februari 2011, Essebsi berpendapat adanya kepentingan beberapa faksi di Tunisia yang menyebabkan kekacauan terus berlanjut. Namun ia menolak menyebt nama pihak tertentu. "Kami akan mengambil semua langkah yang diperlukan terhadap pelakunya segera setelah kami punya bukti. Sampai hal ini terjadi, kita tidak bisa menuduh siapa pun."
Ketika ditanya tentang peran militer dalam pemerintahan yang baru, Essebsi menegaskan bahwa Tunisia adalah sebuah negara sipil dan tidak ada pihak lain yang ikut campur tangan dalam keputusan-keputusan pemerintah. "Kabinet saya tidak menyerah pada tekanan apapun, tidak peduli dari mana asalnya," tegasnya.
Pemilihan umum di Tunisia akan berlangsung pada 24 Juli, dan semua partai politik yang terlibat diharapkan bersiap-siap untuk proses tersebut, untuk menjamin transparansi dalam pemilu pertama yang digelar secara demokratis sejak kemerdekaan Tunisia.
Menurut Essebsi, jika situasi keamanan berangsur membaik, maka perekonomian mulai kembali berdenyut dan pabrik-pabrik yang tutup sekarang buka kembali. “Pemerintah juga tengah meluncurkan proyek-proyek nasional untuk meningkatkan standar hidup di daerah miskin,” tandasnya.