REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK-- Sekitar 300 juta dolar AS dibutuhkan dengan mendesak untuk memenuhi bantuan kemanusiaan di Pantai Gading, yang sedang kelabakan karena krisis setelah berbulan-bulan perang saudara, menurut kepala bantuan kemanusiaan PBB.
Valerie Amos, wakil sekjen PBB untuk urusan kemanusiaan, Rabu, mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa situasi di Pantai Gading masih sulit meskipun terjadi penangkapan Senin atas bekas presiden Laurent Gbagbo, yang telah menolak mengakui kekalahan pada sainganya, Alassane Ouattara, dalam pemilihan 28 November.
Amos memperkirakan bahwa sekitar 300 juta dolar AS dibutuhkan untuk menutupi "kebutuhan kemanusiaan prioritas".
"Sampai hari ini, 57 juta dolar -- hanya 15 persen dari yang dibutuhkan -- telah dicatat," katanya. "Kita perlu bertindak sekarang untuk menyampaikan makanan lagi, memberikan perlindungan dan memberikan perawatan kesehatan yang lebih baik pada orang-orang yang sakit. Kita jangan membiarkan rakyat Pantai Gading dan kawasan itu jatuh."
Ia menyatakan bahwa banyak dari masyarakat di kota penting Abidjan di Pantai Gading, yang memiliki sekitar 4 juta penduduk, terus menghadapi kekerasan sporadis. "Banyak keluarga di kota itu yang tanpa makanan dan terperangkap di dalam rumah mereka, sangat takut pada milisi dan pertempuran telah melarikan diri," kata Amos. "Beberapa telah dipaksa oleh kekerasan untuk melarikan diri."
Badan pengungsi PBB, UNHCR, telah mencatat lebih dari 130.000 orang terlantar di Abidjan saja. Di luar Abidjan, UNHCR memperkirakan sekitar 800.000 orang terlantar di dalam negeri, sementara lebih dari 140.000 orang telah melarikan diri ke negara tetangga seperti Liberia, Guinea dan Ghana.