Selasa 19 Apr 2011 12:51 WIB

Amir Qatar Bertemu dengan Pemimpin Kelompok Oposisi Libya

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA - Amir Qatar, Sheikh Hamad Bin Khalifa Al-Thani, pada Senin bertemu dengan Ketua Dewan Transisi Nasional Libya Mustafa Abdul Jalil, menurut laporan Kantor Berita Qatar. Laporan itu mengatakan, kedua pemimpin membahas perkembangan-perkembangan terakhir di Libya, beberapa hari setelah amir mengatakan kepada emirat Teluk atas kesediaannya untuk mempersenjatai kelompok oposisi.

Qatar adalah negara Arab pertama yang akan mengakui kelompok oposisi Libya dan telah mengekspor dua pengiriman minyak dari Tobruk, gudang minyak utama di timur Libya. Sheikh Al-Thani pada Kamis lalu selama kunjungan ke Amerika Serikat mengatakan, bahwa negaranya bersedia untuk memberikan senjata-senjata kepada oposisi Libya atas permintaan mereka.

Di Tripoli, pasukan pemimpin Libya Muammar Gaddafi pada Minggu terus melanjutkan bombardemen mereka terhadap para pemberontak di beberapa kota, termasuk kota timur Ajdabiyah dan kota barat Misrata. Pasukan pro-Gaddafi pada Ahad menggempur daerah ujung timur Ajdabiyah, di mana ledakan-ledakan dan tembakan senjata mesin kembali terdengar.

Amerika Serikat dan sekutunya sudah mulai melakukan pencarian intens bagi negara yang bersedia menerima Muammar Gaddafi setelah pemimpin Libya itu dipaksa keluar dari kekuasaan oleh operasi militer yang dipimpin NATO,menurut laporan New York Times, Minggu. Langkah itu dilakukan meskipun Gaddafi masih menunjukkan perlawanan dalam beberapa hari terakhir, dan menyatakan bahwa ia tidak berniat mengabulkan tuntutan dia meninggalkan negaranya.

Sebaliknya pasukan Gaddafi mengintensifkan pemboman di kota yang dikuasai pemberontak di Misrata, Libya barat. Di dalam pertemuan di ibu kota Qatar, Doha, kekuatan Barat dan sekutu Arab mereka bertemu dengan perwakilan dari oposisi Dewan Nasional Transisi Libya untuk mencari jalan keluar politik krisis Libya.

Di Libya, pertempuran antara pasukan pemberontak yang didukung oleh koalisi yang dipimpin NATO dan tentara pemimpin Libya Muammar Gaddafi tidak menunjukkan tanda-tanda mereda.

sumber : Antara/Xinhua-OANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement