Rabu 20 Apr 2011 09:41 WIB

Polisi Gulung 22 Anggota Geng Zeta. Diduga Terkait Pembunuhan 145 Orang

Seorang korban perang kartel narkoba Meksiko tewas tergeletak di jalanan.
Foto: AP/Miguel Tovar
Seorang korban perang kartel narkoba Meksiko tewas tergeletak di jalanan.

REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY-- Sebanyak 22 tersangka anggota geng narkoba, Zeta, ditangkap dalam penahanan terakhir berkaitan pembunuhan 145 orang yang ditemukan dalam kuburan massal bulan ini di Mexico timur laut, kata kementerian kehakiman Selasa.

Penangkapan itu menjadikan total 55 orang yang telah ditahan, termasuk 16 petugas polisi dan seorang pemimpin kelompok yang dicurigai, atas dugaan keterlibatan dengan penemuan kuburan massal di San Fernando, negara bagian Tamaulipas, dekat perbatasan Amerika Serikat.

Marinir menahan 22 tersangka terbaru, termasuk lima perempuan, dalam operasi pada Jumat. Mereka dituduh terlibat dalam kejahatan terorganisir, pembunuhan, penculikan dan melanggar undang-undang senjata api, menurut sebuah pernyataan.

Sebanyak 145 mayat kini telah dikeluarkan dari kuburan massal di San Fernando, yang terletak di jalan yang secara teratur digunakan oleh para migran menuju ke Amerika Serikat. Negara bagian Tamaulipas telah mengalami ledakan kekerasan selama lebih dari setahun dan menyalahkan pertempuran itu antara Zetas - geng dibentuk pada 1990-an dengan mantan elit tentara - dengan bekas bos mereka sendiri, kartel Teluk yang kuat.

Pihak berwenang juga menyalahkan Zetas atas pembantaian 72 migran di Tamaulipas Agustus lalu. Lebih dari 34.600 orang tewas dalam kekerasan obat bius Mexico sejak tahun 2006, menurut angka resmi, di tengah tindakan keras militer yang meluas terhadap kejahatan terorganisir itu.

Sepuluh penjahat tewas dalam tembak-menembak dengan tentara pada Selasa di kota pelabuhan timur Veracruz, tempat geng Zetas dan Teluk juga berjuang untuk memperebutkan sebidang tanah berumput, menurut pihak berwenang setempat dalam sebuah pernyataan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement