Kamis 21 Apr 2011 23:44 WIB

Rusia: Pengiriman Penasehat Militer ke Libya Lampaui Mandat PBB

REPUBLIKA.CO.ID,LJUBLJANA--Rusia pada Kamis mengatakan pengiriman penasihat militer dari pihak Barat ke Libya melampaui mandat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa dan akan menyeret dunia ke dalam peperangan. "Kami tidak senang dengan situasi terkini di Libya, yang menarik komunitas internasional ke dalam konflik darat. Hal itu dapat menimbulkan konsekuensi tak terduga," kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di ibu kota Slovenia.

"Kami dapat mengingat bagaimana pertama-tama instruktur dikirimkan ke negara lain, dan kemudian tentara turut dikirimkan ke sana serta ratusan orang tewas di kedua belah pihak," kata Lavrov dalam sebuah jumpa pers.

Inggris pada Selasa mengatakan pihaknya akan mengirimkan perwira militer untuk memberi nasihat kepada pemberontak Libya. Prancis, pemimpin utama lainnya dalam koalisi Barat yang melakukan serangan udara di Libya, mengambil keputusan untuk mengirimkan 10 penasihat militer mereka.

Rusia yang memiliki hak veto dalam Dewan Keamanan PBB abstain dalam pemungutan suara untuk menetapkan resolusi yang menjadi dasar intervensi militer terhadap Libya, namun berulang kali mengritik perpanjangan operasi koalisi yang tengah berlangsung.

Moskow juga mengingatkan campur tangan dari pihak luar negara-negara Arab yang dapat memperparah pergolakan politik. Di Ljubljana, Lavrov mengatkan para pengunjuk rasa di Yaman harus memulai dialog dengan pemerintah guna mencapai kesepakatan terkait masa depan mereka, tidak hanya berganung pada bantuan asing.

sumber : ant/reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement