REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH - Tentara Thailand dan Kamboja kembali melakukan baku tembak di candi Ta Mon Thom dan candi Ta Krabek pada Jumat (22/4) sekitar pukul 06.00, kata Perwira Militer asal Kamboja. Wakil Komandan Brigade 42, Neak Vong, di candi Ta Mon Thom mengatakan bahwa segala jenis persenjataan telah digunakan.
"Saat ini baku tembak antara tentara Thailand dan Kamboja masih berlanjut," kata dia kepada Xinhua melalui telepon dengan suara ledakan terdengar saat komunikasi tersebut dilakukan.
Kedua candi itu berlokasi di provinsi Oddar Meanchey yang terletak sejauh 200 kilometer di barat candi Preah Vihear yang disengketakan. "Segala jenis senjata berat termasuk roket, senapan mesin dan mortir serta artileri juga digunakan dalam baku tembak tersebut," kata Vong.
"Kami belum memiliki laporan mengenai korban karena pertempuran masih terjadi," tambah Vong sembari memerintahkan para tentara dalam pertempuran.
Pertikaian militer kembali terjadi setelah lebih dari dua bulan bentrok yang mematikan pada 4-7 Februari di kawasan perbatasan yang dipersengketakan di dekat candi Preah Vihear sebagai Situs Peninggalan Dunia. Hingga berita ini diturunkan sumber menolak mengomentari latar belakang terjadinya bentrok karena pertempuran masih terjadi.
Perbatasan antara Thailand dan Kamboja tidak pernah didemarkasi secara tuntas dan masalah candi Preah Vihear merupakan persengketaan yang telah berlarut. Candi Preah Vihear milik Kamboja terdaftar sebagai Situs Peninggalan Dunia sejak 7 Juli 2008, namun satu pekan setelah pendaftarannya pertikaian perbatasan terjadi antara Kamboja dan Thailand karena Thailand mengaku sebagai pemilik lahan seluas 4,6 kilometer di dekat candi yang memicu pengoperasian pertahanan militer di sepanjang perbatasan.
Sejumlah pertikaian berkala antara tentara Thailand dan Kamboja telah merenggut beberapa yawa para prajurit dari kedua negara.