Sabtu 23 Apr 2011 23:14 WIB

Iran Bantah Tuduhan AS Bantu Suriah Bungkam Demonstran

Warga Suriah berunjuk rasa menentang pemerintahan Presiden Bashar Al-Asad.
Foto: AP
Warga Suriah berunjuk rasa menentang pemerintahan Presiden Bashar Al-Asad.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN - Iran pada Sabtu (23/4) menyangkal tuduhan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama yang menyebutkan mitranya, Suriah, telah mendapat bantuan dari Teheran dalam pembungkaman berdarah terhadap pemrotes di negara Arab tersebut.

"Kami menyangkal pernyataan tersebut. Kebijakan luar negeri kami sangat jelas -- kami tidak mengintervensi urusan dalam negeri negara lain," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Ramin Mehmanparast, yang dikutip oleh stasiun televisi Al-Alam.

Obama mengatakan setelah puluhan pengunjuk rasa terbunuh pada Jumat bahwa Presiden Suriah Bashar Al-Assad "meminta bantuan Iran dalam menekan warga Suriah melalui taktik brutal yang sama digunakan oleh mitranya, Iran."

Kekerasan pada Jumat terjadi ketika puluhan ribu pemrotes mengambil alih jalan raya untuk berunjuk rasa. Aksi tersebut guna menguji kebebasan yang telah lama diserukan sehari setelah Assad mencabut aturan darurat yang berlaku selama puluhan tahun.

Mehmanparast pada Sabtu juga mengeritik penggunaan kekerasan terhadap para pengunjuk rasa, namun tanpa menyinggung nama Suriah.

"Kami menghormati kedaulatan negara lain dan menghormati permintaan rakyat. Kami menganggap bahwa penerapan kekerasan terhadap warga di negara mana pun tidak dapat diterima," katanya.

Suriah sudah menjadi mitra utama Iran di Timur Tengah sejak revolusi Islam pada 1979. Pada 14 April, AS menuduh Iran memberi bantuan untuk menekan pengunjuk rasa di Suriah.

"Kami meyakini ada informasi kredibel bahwa Iran membantu Suriah dalam membubarkan para pemrotes," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Mark Toner.

Suriah pada Sabtu juga mencela komentar Obama, dengan menyatakan perkataannya "tidak berdasarkan pada pandangan objektif akan kejadian di lapangan."

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement