Ahad 24 Apr 2011 12:34 WIB

Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh Setuju Mundur

Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh.
Foto: AP/Hani Mohammed
Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh.

REPUBLIKA.CO.ID, SANAA - Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh telah setuju untuk meletakkan jabatan dalam waktu beberapa pekan. Dengan kesediaan ini Saleh akan menjadi pemimpin ketiga Arab yang terguling tahun ini oleh aksi protes di jalan.

Namun pemrotes, yang telah turun ke jalan dalam jumlah puluhan ribu selama berbulan-bulan guna menuntut diakhirinya hampir 33 tahun kekuasaannya, mengatakan mereka takkan mengakhiri demonstrasi di jalan sampai ia benar-benar meletakkan jabatan selamanya.

"Masih ada waktu satu bulan sampai presiden meletakkan jabatan dan kami menduga dia setiap waktu bisa berubah pikiran," kata Mohammed Sharafi, seorang aktivis.

Ibrahim al-Ba'adani, seorang pegiat oposisi di kota Ibb, mengatakan ia "terkejut" bahwa oposisi resmi telah menerima prinsip kekebalan buat Saleh. "Kami akan terus melancarkan aksi duduk sampai presiden pergi," katanya.

Yaman, dengan 23 juta warga, adalah salah satu negara paling miskin di dunia Arab, dan pengunjuk-rasa menuduh Saleh melakukan korupsi dan salah dalam memerintah selama beberapa dasawarsa kekuasaannya. Ia mengambil-alih jabatan di Yaman Utara pada 1978 dan memimpinnya memasuki penyatuan dengan negara terpisah Yaman Selatan pada 1990.

Dalam beberapa tahun belakangan ia telah memposisikan dirinya sebagai sekutu Amerika Serikat (AS). Namun kini AS telah mulai menekan Saleh agar merundingkan penyerahan kekuasaan.

Satu rencana yang disusun oleh Dewan Kerja Sama Teluk (GCC), yang terdiri atas negara Arab termasuk Arab Saudi, mengusulkan Saleh menyerahkan kekuasaan kepada wakil presidennya satu bulan setelah kesepakatan ditandatangani dengan oposisi, dan diberi kekebalan dari hukuman buat dirinya, keluarga dan pembantunya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement