REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK-- Dewan Keamanan PBB pekan ini akan memperpanjang embargo senjata dan berlian terhadap Pantai Gading selama satu tahun untuk menekan pemerintah baru karena kekacauan tetap terjadi di negara itu.
Dewan akan melakukan pertemuan Selasa untuk membicarakan sanks-sanksi terhadap negara Afrika Barat itu di mana Presiden Alassane Ouattara sedang memperkuat kekuasaannya setelah menangkap orang kuat Laurent Gbagbo dua pekan lalu.
Uni Eropa mencabut beberapa sanksi dan Uni Afrika mengakhiri penangguhan keanggotaan Pantai Gading dalam blok itu. Tetapi kerusuhan-kerusuhan terus berlangsung di kota utama Abdijan, ketidak pastian masa depan Gbagbo dan perlunya dielenggarakan pemilu legislatif membuat PBB lebih hati-hati.
Para diplomat mengatakan embargo senjata yang petama kali diberlakukan tahun 2004-- dan larangan dalam perdagangan berlian satu tahun kemudian--- mungkin akan memperpanjang satu tahun lagi. Dewan sepakat bagi perpanjangan enam bulan apabila sanksi-sanksi itu berakhir yang dibicarakan Oktober tahun lalu. Tetapi itu hanya beberapa minggu sebelum pemilihan presiden yang menimbulkan konflik yang menewaskan ratusan orang. Gbagbo menolak mengakui kekalahannya dari Ouattara.
Sanksi-saksi individu-- larangan perjalanan dan pembekuan asset terhadap Gbagbo dan sekutunya juga kemungkinan akan tetap dipertahankan. "Rekomendasi itu adalah sanksi-sanksi tersebut diperpanjang selama 12 bulan bukannya enam bulan. Tetapi kami dapat meninjau kembali apabila situasi negara itu membaik," kata seorang diplomat Barat.