REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON - Seorang diplomat penting Amerika Serikat untuk urusan Timur Tengah akan melakukan perjalanan ke Yordania untuk pembicaraan pekan depan mengenai perdamaian Israel-Palestina, konflik Libya dan pembaruan di dalam negeri Jordania.
Jeffrey Feltman, pembantu Menlu AS, dijadwalkan bertemu dengan Raja Abdullah II, Menlu Nasser Judeh dan anggota-anggota masyarakat madani dalam kunjungan tiga hari mulai Senin (2/5). Feltman akan meneruskan pembicaraan bilateral yang Judeh dan Menlu AS Hillary Clinton adakan di Washington pada awal April.
''Kami juga membicarakan agenda pembaruan Raja Abdullah,'' ujar Deplu AS memberi perincian dalam satu pernyataan. "Ia (Jeffrey Feltman) juga akan membicarakan masalah-masalah regional, termasuk situasi di Libya dan kerja sama dalam pembicaraan perdamaian Timur Tengah."
AS telah lama menganggap Yordania sebagai sekutu penting dan perantara perdamaian di Timur Tengah.
Seperti tempat lain di Timur Tengah, Yordania telah menjadi tempat demonstrasi yang meminta perbaikan ekonomi dan politik dan juga penghapusan korupsi.
Raja Abdullah telah minta satu komisi pekan lalu untuk meninjau kembali konstitusi dan mempertimbangkan amandemen. Hal ini dalam upaya untuk menghadapi tuntutan pada pembaruan yang meningkat.
Gerakan Islam yang berpengaruh dan yang lain menginginkan pemerintahan parlementer dan perdana menteri yang dipilih ketimbang ditunjuk oleh raja. Sebagian lagi meminta pembatalan amandemen konstitusi 1952, yang diumumkan oleh kakek Raja Abdullah, Raja Talal.