REPUBLIKA.CO.ID, Para pejabat Libya mengkonfirmasikan serangan udara pasukan Pakta Pertahanan Atlantik
Utara (NATO) terhadap sebuah stasiun televisi dekat Kantor Media Massa Nasional Libya.
Kantor berita Fars melaporkan, pesawat tempur NATO Sabtu dini hari (30/4) waktu setempat menghancurkan sebuah stasiun televisi nasional Libya di saat diktator Muammar Gaddafi tengah berpidato.
Para pejabat Libya menyatakan bahwa serangan udara NATO kali ini memperkuat dugaan bahwa pasukan koalisi Barat memang hendak meneror Gaddafi.
Di sisi lain, diktator Libya, dalam pidatonya yang berlangsung selama satu setengah jam bersumpah tidak akan meletakkan jabatannya.
Lebih lanjut Gaddafi meminta negara-negara anggota NATO yang berpartisipasi dalam serangan ke Libya, untuk mengakhiri krisis dengan berunding serta menghentikan serangan udaranya.