REPUBLIKA.CO.ID, Pemimpin pusat pengajaran Muslim Sunni Mesir yang bergengsi, Al Azhar, mengecam 'pembuangan' jenasah Usamah bin Laden di laut oleh tentara Amerika Serikat, Senin (2/5), sebagai penghinaan terhadap nilai-nilai agama dan kemanusiaan.
Umat Islam sangat menghormati kuburan di darat dan menerima pemakaman di laut hanya dalam kasus di mana mayat tidak dapat dipertahankan utuh di atas kapal hingga kapal itu mencapai pantai.
"Imam Besar, Dr Ahmaed El-Tayeb, sheikh Al Azhar, mengecam laporan, jika benar, mengenai pelemparan jenasah Usamah bin Ladin ke laut itu," kata pernyataan yang dikeluarkan Al Azhar, yang dihormati di sekeliling dunia oleh banyak Muslim Sunni sebagai pusat pengajaran agama.
Prosedur (pemakaman bin Laden oleh AS) itu "melawan semua nilai agama dan norma-norma kemanusiaan", kata pernyataan tersebut. "Imam Besar menegaskan bahwa dilarang dalam Islam merusak mayat, apapun keyakinannya. Orang menghormati mayat dengan menguburkannya."
Beberapa pejabat AS, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan mayat bin Ladin telah dijatuhkan ke dalam laut dari dek sebuah kapal induk setelah tentara AS membunuh pemimpin Al Qaida itu di Pakistan. Seorang mengatakan hal itu dilakukan untuk mencegah makamnya dijadikan tempat keramat.
Seorang lainnya menyatakan adat-istiadat (pemakaman) Islam telah dihormati. Seorang pengacara Islam terkenal Mesir juga mengecam tindakan AS itu dan menyatakan jenasah Usamah bin Ladin sebaiknya dimakamkan di negara asalnya Arab Saudi, salah satu sekutu AS dan menampung tempat-tempat tersuci Islam.
Sementara sebagian orang senang dengan kematian Usamah, terutama warga Amerika, beberapa pemimpin dan pengamat mengingatkan, perjuangan Al Qaida belum berakhir.