REPUBLIKA.CO.ID, Bersamaan dengan penandatanganan kesepakatan rekonsiliasi nasional Palestina, Perdana
Menteri Israel, Benyamin Netanyahu, mengerahkan seluruh upaya diplomatiknya untuk menggagalkan kesepakatan tersebut. Untuk itu, Netanyahu Rabu (4/5) akan membicarakan masalah tersebut dengan sejawatnya asal Inggris, David Cameron. Netanyahu tiba di London Rabu malam (3/5), demikian dilaporkan Fars.
Dalam pertemuan itu, kedua pihak akan membahas masalah kesepakatan rekonsiliasi Palestina. Sebelumnya, para pejabat Zionis juga menekankan bahwa Tel Aviv tidak dapat menerima kesepakatan rekonsiliasi antara Fatah dan Hamas. Hal itu menurut Netanyahu karena Hamas menginginkan kehancuran Israel.
Gerilya diplomatik Netanyahu untuk menjegal kesepakatan rekonsiliasi Palestina itu tidak berakhir di Inggris saja. Setelah berdialog dengan Cameron, Netanyahu akan langsung bertolak ke Paris berunding dengan para pejabat Perancis.
Sebelum bertolak ke London, Netanyahu telah terlebih dahulu mengontak Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton, membicarakan masalah yang sama.