Jumat 06 May 2011 06:00 WIB

HAM PBB Minta Penjelasan Lengkap Soal Pembunuhan Osama

Osama Bin Laden
Osama Bin Laden

REPUBLIKA.CO.ID,OSLO--Ketua hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa Navi Pillay pada Kamis menyeru pengungkapan penuh kenyataan cermat untuk menentukan keabsahan pembunuhan pemimpin Al Qaida Osama bin Ladin. "Saya menunggu pengungkapan penuh kenyataan cermat," kata Pillay kepada wartawan di Oslo.

"Saya pikir ini bukan hanya kantor saya, tapi siapa pun berhak tahu pasti atas yang terjadi," tambahnya. Pernyataan Pillay itu muncul sehari setelah Jaksa Agung Amerika Serikat Eric Holder mengatakan kepada Senat bahwa "Serangan menewaskan Osama itu sah secara hukum dan sesuai dengan nilai kita (AS)."

"Perserikatan Bangsa-Bangsa mengutuk terorisme, tapi juga memiliki aturan dasar tentang kegiatan kontra-terorisme harus dilakukan. Itu harus sesuai dengan hukum antarbangsa," katanya. "Sebagai contoh, Anda tidak boleh melakukan penyiksaan atau pembunuhan di luar hukum," katanya menjelaskan.

Cerita berubah-ubah Gedung Putih tentang serangan itu menimbulkan keraguan tentang jaminan Amerika Serikat bahwa pasukan khusus negara adidaya itu dikirim ke sarang Osama di kota garnisun Pakistan Abbottabad untuk menangkapnya hidup-hidup. "Jika ia menyerah, berusaha menyerah, saya pikir kita harus, jelas, musti menerimanya," kata Holder kepada panitia Senat.

Pillay pada pekan ini menyatakan Amerika Serikat dengan jelas menyatakan berniat menangkap Osama jika bisa. "Saya sepenuhnya memahami bahwa ini selalu mungkin sulit," katanya.

Pada Senin, Gedung Putih mengatakan, Osama bersenjata ketika ditembak mati di kediaman nyamannya tidak jauh dari Islamabad, ibukota Pakistan. Namun sehari kemudian, juru bicara Gedung Putih Jay Carney memperbaiki cerita itu, dengan menyatakan pemimpin "teror" tersebut tidak bersenjata ketika ditembak mati satuan khusus Angkatan Laut Amerika Serikat SEAL dalam yang disebutnya "pertempuran sangat rawan".

Bila tak bersenjata, bagaimana Osama melawan seperti yang digambarkan pejabat Amerika Serikat.

Pada Senin, John Brennan, kepala kontra-teror Presiden Barack Obama, mengatakan bahwa istri Osama tewas setelah digunakan sebagai perisai manusia dalam serangan itu, menyiratkan tindakan pengecut bela diri pemimpin Al Qaida tersebut.

Pejabat juga segera mundur dari cerita itu dan Carney memberikan urutan baru kejadian pada Selasa, dengan mengatakan bahwa istri Osama bergegas menghadang seorang anggota SEAL, yang menghadapi suaminya, dan ditembak kakinya, tetapi tidak tewas. "Di lantai pertama bangunan Osama, dua caraka Al Qaida tewas bersama seorang wanita, yang tewas dalam bakutembak," kata Carney.

"Osama dan keluarganya ditemukan di lantai kedua dan ketiga bangunan itu. Ada kekuatiran bahwa Osama akan melawan penangkapan itu dan ia memang menolak," tambahnya. "Di ruang itu bersama dengan Osama, seorang perempuan -istri Osama- bergegas menghadang penyerang dari Amerika Serikat tersebut dan ditembak kakinya, tapi tidak tewas. Osama kemudian ditembak dan tewas. Ia tak bersenjata," katanya.

Ada pula perbedaan cerita tentang anak dewasa Osama yang tewas dalam serangan, Hamza atau Khalid, dan banyak duga-duga tak terjawab tentang yang dilakukan dengan mayatnya. Cerita Carney pada Selasa tidak menyebutkan kematian anak Osama. Juru bicara Gedung Putih itu, yang mengaku pada satu titik bahwa ia pun "bingung", meletakkan kesalahan pada "kabut perang" dan berdalih bahwa pemerintah ingin mengeluarkan keterangan sebanyak mungkin dan secepat mungkin.

sumber : antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement