REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Indonesia sebagai Ketua Perhimpunan Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) pada 2011 menetapkan tiga prioritas untuk dijalankan selama satu tahun masa kepemimpinanya.
Tiga prioritas itu disampaikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidato pembukaan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-18 ASEAN di Balai Sidang, Jakarta, Sabtu.
"Indonesia menetapkan tiga prioritas utama yang mesti kita sukseskan bersama," ujarnya.
Prioritas pertama, menurut dia, ASEAN harus dapat memastikan tercapainya kemajuan-kemajuan penting dalam membangun komunitas ASEAN yang ditargetkan terwujud pada 2015.
Prioritas kedua, adalah harus memastikan terpeliharanya tatanan dan situasi kondusif di kawasan Asia Tenggara untuk pencapaian pembangunan antara lain melalui KTT Asia Timur dengan tetap menjaga stabilitas sentralitas ASEAN.
Sedangkan prioritas ketiga adalah ASEAN harus mensukseskan pembahasan mengenai perlunya visi ASEAN pasca 2015 yaitu peran komunitas ASEAN di antara komunitas global bangsa-bangsa.
"Ini berarti, pada saat, Insya Allah komunitas ASEAN terbentuk pada tahun 2015 kita telah siap untuk meningkatkan peran ASEAN dalam menjawab tantangan-tantangan global yang membentang di depan kita," tuturnya.
Tiga prioritas ASEAN tersebut, menurut Presiden Yudhoyono yang berbicara sebagai Ketua ASEAN, didasarkan pada premis bahwa seluruh upaya yang dijalankan bersifat kerakyatan sehingga seluruh lapisan masyarakat negara-negara anggota ASEAN harus dilibatkan dalam berbagai kegiatan ASEAN.
"Agar mereka semua mempunya rasa kepemilikan dan keinginan yang kuat untuk berpartisipasi. Mereka akan menjadi yang pertama dan yang paling utama mendapatkan keuntungan dari inisiatif kita," tuturnya.