REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Kisruh soal air zamzam kembali terjadi pascaditemukannya 'air zamzam dalam botol' yang memiliki kadar arsenik tinggi di London, Inggris. Dalam investigasinya, BBC menyatakan penemuan 'air zamzam' berbahaya itu terjadi sehari setelah peristiwa air zamzam di Uni Emirat Arab.
Dalam peristiwa di UEA itu, pemerintah melarang warganya membeli air zamzam di toko. Ini menyusul ditemukannya air zamzam palsu dalam kemasan di Ras Al-Khaimah. Beberapa toko di UEA menjual air zamzam meski penjualan itu dilarang. Belakangan diketahui, air yang diklaim zamzam itu ternyata hanya air mineral biasa saja.
Pemerintah Arab Saudi melarang ekspor air zamzam. Namun, peziarah maupun jamaah haji kerap membawa air zamzam dalam jumlah tertentu. Ini dibolehkan pemerintah Arab. Di sisi lain, permintaan terhadap air zamzam di luar Arab Saudi ternyata berkembang pesat.
Karena ekspornya dilarang, maka seharusnya peredaran air zamzam di luar Arab Saudi dipertanyakan keasliannya. Telah muncul banyak kasus pemalsuan nama 'zamzam' yang memang dipercaya tinggi khasiatnya.
Di Inggris, setelah temuan 'air zamzam' mengandung arsenik tinggi itu, produk tersebut hilang di pasaran. Inggris tidak melarang penjualan air zamzam. Namun Inggris punya aturan ketat soal menjual produk palsu dan berbahaya bagi kesehatan, yaitu denda besar dan dua tahun penjara.