REPUBLIKA.CO.ID, LONDON-- Pavilion Indonesia yang tampil dengan nuansa Bhineka Tunggal Ika "Unita nella Diversita" menjadi pusat perhatian pengunjung Festa dei Popoli ke-20 yang memadati alun-alun Basilika San Giovanni yang megah di pusat kota Roma, pada akhir pekan lalu.
Minister Counsellor Pensosbud KBRI Roma Musurifun Lajawa menyebutkan Festa dei Popoli adalah festival rakyat untuk imigran yang diadakan Missionaris Scalabriniani bekerja sama dengan pemerintah kota Roma, membantu proses integrasi kaum pendatang dari berbagai negara ke dalam masyarakat di Italia.
Tahun ini sedikitnya 25 kelompok imigran dari 19 negara dari Eropa Timur, Amerika Latin, Afrika dan Asia membuka pavilion budaya dan menampilkan kesenian tradisional dari negaranya. Masyarakat Asia diwakili Indonesia, China dan Filipina.
Ketua panitia penyelenggara, Padre Gaetano mengatakan Indonesia terdiri atas banyak suku, budaya, bahasa dan agama tetapi rakyatnya hidup bersatu dan damai.
Padre Gaetano mengatakan kepada Wakil Wali Kota Roma, Mauro Cutrufo, sambil menunjuk tema Unita Nella Diversita dan potret suku-suku nusantara dalam pakaian tradisional, serta peta kepulauan Indonesia di pavilion Indonesia, yang tertata asri.
"Saya sudah berkunjung ke Bali, Lombok dan Yogyakarta dan mengenal Indonesia yang penuh warna-warni, "jawab Cutrufo.
Dikatakannya, masyarakat Indonesia di Italia ada sekitar 1.300 orang yang 400 di antaranya, tinggal di Roma. Mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia dengan latar belakang budaya dan agama yang berbeda tetapi semuanya hidup rukun dan saling membantu dalam berbagai kegiatan bersama, termasuk pada Festa dei Popoli ini, ujar Iswanto.
"Indonesia tidak hanya berhasil memperkenalkan kebudayaannya, tetapi justru masyarakat Italia yang tertarik dengan kebudayaan Indonesia telah ikut mempromosikannya," komentar beberapa pengunjung. Negara peserta Festa dei Popoli tahun ini, diantaranya, adalah Albania, Bolivia, Brazil, China, Indonesia, Ghana, Kolumbia, Peru, Philipina, Polandia, Romania, Ukraina dan Venezuela .