Rabu 11 May 2011 23:42 WIB

ASEAN Dinilai Mutlak Perlukan Standar Keamanan Bersama

ASEAN
ASEAN

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, menegaskan, ASEAN mutlak menerapkan standar keamanan regional. Standar itu diperlukan untuk menciptakan kondisi kawasan stabil sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi negara anggotanya sekaligus memberikan posisi tawar yang kuat dalam percaturan global.

Purnomo Yusgiantoro mengemukakan hal itu dalam pertemuan dengan kalangan pemimpin redaksi media massa nasional di Jakarta, Rabu (11/5), yang sengaja diundang untuk menjelaskan agenda "ASEAN Defence Ministerial Meeting (ADMM)" atau Pertemuan Menteri-menteri Pertahanan ASEAN yang akan berlangsung di Jakarta, 19 Mei mendatang.

Kegiatan ADMM dilaksanakan terkait dengan peran Indonesia yang menjadi pemimpin ASEAN tahun ini sekaligus sebagai implementasi dari kebijakan tiga pilar organisasi ASEAN yang bertumpu pada pembangunan politik, keamanan, dan ekonomi yang lebih baik menjelang terbentuknya masyaakat ASEAN pada 2015.

Menteri mengatakan, pertemuan nantinya fokus pada sejumlah hal yang intinya upaya mewujudkan kondisi keamanan kawasan yang lebih stabil dan damai sehingga Negara-negara lainnya di dunia bisa datang ke ASEAN dengan aman.

"Kita akan fokus pada kerja sama praktis seperti perkuatan kerja sama regional, penyelesaian sengketa di Laut China Selatan, keamanan maritim dengan merealisasikan `code of conduct' (kode etik) yang jelas di antara negara-negara anggota ASEAN," katanya.

Selain itu, katanya, akan dibahas juga masalah mengenai program-program riil kontra terorisme, dan meningkatkan intensitas pertemuan informal (informal meeting) para petinggi pertahanan dan militer guna menciptakan penyelesaian terhadap persoalan-persoalan di ASEAN yang mengacu pada piagam ASEAN.

"Hal itu dilakukan mengingat ASEAN bukanlah suatu pakta militer," kata mantan menteri pertambangan dan energi itu.

Pertanyaan yang muncul terutama mengenai penjelasan lebih detail terhadap agenda yang akan diajukan Indonesia selaku tuan rumah sekaligus efektifitas Indonesia dalam memimpin ASEAN.

Sejumlah isu mulai dari sengketa perbatasan, hingga saling pengertian dan solidaritas sesama negara anggota ASEAN dinilai masih perlu dibuktikan secara konkret.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement