REPUBLIKA.CO.ID, Tindakan kekerasan seksual berupa pemerkosaan mengalami peningkatan yang cukup signifikan di Republik Demokratik Kongo. Setidaknya hal tersebut terlihat dalam sebuah penilitian yang dilakukan baru-baru ini.

Hasil penelitian yang termuat dalam Jurnal Kesehatan Publik Amerikan mengungkapkan bahwa dalam setiap harinya sekitar lebih dari 1.100 perempuan diperkosa.

Sebanyak 400 ribu perempuan dan anak perempuan di negara Afrika tengah itu diperkosa. Pemerkosaan tersebut berlangsung selama periode 12 bulan. Jumlah tersebut ternyata 26 kali lebih tinggi jika dibandingkan dengan apa yang dipaparkan PBB sebelumnya.

Dalam perspektif PBB, Kongo tak ubahnya sebagai 'ibukota perkosaan di dunia'. Selain itu, disampaikan bahwa suasana kebal hukum yang mengakibatkan tentara, pejuang pembeerontak dan warga sipil dengan 'leluasa' memperkosa perempuan dan anak-anak tanpa rasa takut dan ditangkap.

Ikuti Whatsapp Channel Republika