Kamis 12 May 2011 13:25 WIB

Rusia Kecam Koalisi NATO yang Anggap Qadafi Target Sah

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW - Pernyataan pasukan koalisi bahwa pemimpin Libya, Muammar Qaddafi dan keluarganya merupakan target sah dalam serangan-serangan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) adalah "berlebihan," tegas Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov hari Rabu.

Dia mengulangi pandangan Moskow bahwa koalisi pertahanan itu hanya mendukung satu pihak dalam konflik. "Hanya ada satu jalan keluar. Yaitu sebuah gencatan senjata segera, seperti yang telah diusulkan Rusia kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK PBB). Kemudian mencari solusi melalui mediasi," katanya menegaskan.

Kekerasan di Libya, yang dimulai pada pertengahan Februari, telah merenggut ribuan nyawa, dengan pasukan Gaddafi mempertahankan kemampuan tempur mereka meskipun menghadapi serangan udara NATO terhadap mereka.

Menurut laporan kantor berita Cina, Xinhua, sebelumnya, Perdana Menteri Libya, Al-Baghdadi Ali al-Mahmoudi, pada Selasa mengecam pengeboman tentara NATO terhadap negaranya sebagai pelanggaran Piagam PBB, kata laporan tersebut, yang dikutip dari kantor berita milik negara JANA.

Pejabat Libya itu menyatakan kecamannya ketika memberikan penjelasan kepada Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon dan Perdana Menteri Yunani George Papandreou melalui telepon mengenai akibat-akibat yang menghancurkan dari kampanye pemboman perhimpunan tersebut, menurut laporan itu. Dia menyebut tindakan NATO itu adalah pelanggaran yang "serius dan berkelanjutan" dan "agresi terhadap rakyat Libya."

sumber : Antara/Ria Novosti/Xinhua-0ana
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement