REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA - Perdana menteri pertama Singapura sekaligus tokoh pendiri negara berbentuk kota modern tersebut, Menteri Mentor Lee Kuan Yew, Sabtu (14/5), menyatakan akan meninggalkan kabinet pemerintahan. Keputusan itu ia buat demi membuka jalan bagi kepemimpinan generasi muda.
Tak hanya Lee, mantan perdana menteri Goh Chok Tong, juga mengumumkan, Sabtu untuk meninggalkan posisinya di kabinet sebagai menteri senior.
Langkah itu dibuat setelah mereka bertugas selama berdekade juga setelah pemilu Singapura pada pekan lalu. Hasil pemilu masih memastikan Partai Aksi Rakyat tetap berkuasa di pemerintahan, namun mereka kehilangan porsi dalam poling popularitas dan sejumlah anggota kunci dalam parlemen yang kini menjadi milik oposisi.
Generasi lebih muda, yang memiliki pemerintah tidak korup dan berisi individu terpilih, juga memili standar hidup tinggi, ingin untuk lebih terlibat dalam keputusan yang berdampak pada mereka," ujar kedua menteri dalam pernyataan gabungan.
Setelah pemilu krusial ini, kami memutuskan untuk meninggalkan kabinet dan mempersilahkan sebuah tim kementrian yang sepenuhnya lebih muda untuk berhubungan dan terlibat dengan generasi muda untuk membentuk masa depan Singapura bersama.