REPUBLIKA.CO.ID, Para pejabat Amerika Serikat (AS) mengungkapkan bahwa dalam penggerebekan yang dilakukan pasukan khusus Navy Seals Angkatan Laut di tempat persembunyian pemimpin Alqaidah Usamah bin Ladin, di Abbottabad, utara Islamabad, Pakistan pada awal Mei, juga ditemukan sebuah gambar atau video porno.
Penemuan tersebut melengkapi, 'tambang emas' alias bahan teroris di dunia yang disita dari komputer Usamah saat penyergapan, yang mengakhiri perburuan selama sepuluh tahun pascaserangan World Trade (WTC) 9 September 2001. Namun pihak AS, tidak mengetahui dengan pasti kepemilikan file tersebut dan juga tidak mengetahui apakah Usamah juga melihat-lihat file tersebut.
Putra Usamah dan dua laki-laki dewasa lainnya serta kurir tinggal bersama di tempat persembunyian yang luas tersebut. Pengungkapan file tersebut, yang memprovokasi ejekan di kalangan blogger, menjadi semacam bahan bakar bagi AS untuk menarasikan bahwa sosok Usamah bin Ladin bukan terhormat atau mulia seperti yang dielu-elukan pendukungnya.
Pemerintah AS sebelumnya telah menegaskan bahwa Usamah bin Ladin, saat disergap bersembunyi di balik istri mudanya di kompleks sebagai "perisai manusia" pada malam serangan, tetapi AS merevisi pernyataannya tersebut dan mengatakan istri mudanya itu berlari di salah satu pasukan Seals dan tertembak di betis.
Dalam penyergapan yang menewaskan Usamah itu, karena tertembak di kepala dan dadanya, mereka informasi teroris di lantai dua tempat persembuynia Usamah bin Ladin. Temuan tersebut termasuk catatan harian Usamah, seperangkat komputer berjumlah lima unit, 10 hard drive dan thumb drive 110 juga ikut disita. Barang-barang tersebut saat ini sedang dianalisa CIA.
Materi yang termasuk catatan email yang dikirim kurirnya disimpan dalam flash drive, kemudian sang kurir mengirimkan pesan USamah tersebut di warnet, yang memungkinkan Usamah dapat berkomunikasi denga cabang Alqaidah di Pakistan, Yaman dan Eropa.
Dalam email ditunjukkan bahwa Usamah membantu memilih kota yang menjadi target dan membimbing secara keseluruhan strategi militan, memotivasi pengikutnya untuk menyerang sasaran empuk seperti AS yang lebih kecil, kota kurang dilindungi di jantung Amerika, yang bertujuan untuk mengambil sebagai korban sebanyak mungkin.
Catatan harian yang ditulis langsung Usamah didalamnya berisi filosofi bagaimana memaksa pemerintah AS untuk mundur dari dunia Arab, dan termasuk renungan atas bagaimana untuk membunuh Presiden Barack Obama, para pejabat Amerika mengatakan. Usamah menyimpulkan bahwa dirinya terlalu baik untuk dilindungi.