Senin 16 May 2011 10:20 WIB

Terima Jenazah di Damaskus, Ribuan Palestina Gelar Unjuk Rasa

Tentara Israel bersiap di pagar perbatasan antara Israel dan Suriah ketika pengunjuk rasa mendekati desa Majdal Shams di Dataran Tinggi Golan
Foto: AP PHOTO
Tentara Israel bersiap di pagar perbatasan antara Israel dan Suriah ketika pengunjuk rasa mendekati desa Majdal Shams di Dataran Tinggi Golan

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS - Ribuan warga Palestina berkumpul Ahad malam di kamp pengungsi di Damaskus, Suriah untuk menerima jenazah orang-orang yang ditembak mati oleh pasukan Israel pada paginya, kata laporan koresponden Xinhua-OANA.

Ratusan orang Palestina Minggu berusaha menyeberangi garis yang memisahkan antara Israel dengan Suriah, untuk memperingati Hari Nakba, ketika mereka ditembaki serdadu negara Yahudi itu.

Menurut koresponden Xinhua, tujuh warga Palestina ditembak mati oleh pasukan Israel dan ratusan lainnya terluka.

Sebelumnya pada hari itu, sumber Kementerian Luar Negeri Suriah mengecam keras apa yang disebutnya praktik-praktik kriminal Israel terhadap rakyat kami di Dataran Tinggi Golan, Palestina dan Lebanon selatan, dan mendesak masyarakat internasional untuk menahan Israel agar sepenuhnya bertanggung jawab atas praktik-praktik jahat itu.

Ribuan warga Palestina memperingati Hari Nakba di desa Ein al Tina di tengah ikrar untuk tidak menyerahkan hak mereka, untuk kembali sebagai satu negara dari mana mereka mengungsi pada tahun 1948.

Hari Nakba, atau Bencana, merupakan peringatan tahunan untuk perpindahan rakyat Palestina yang disertai pembentukan negara Israel pada 1948, setelah mencaplok wilayah Palestina.

Massa, yang membawa spanduk dan meneriakkan slogan-slogan menuntut hak mereka kembali ke tanah air mereka, berkumpul di desa Tina Ein al, sekitar 65 kilometer barat daya ibu kota Damaskus yang menghadap desa Majdal Syams, yang masih berada di bawah pendudukan Israel.

Israel merebut Dataran Tinggi Golan yang strategis dari Suriah dalam perang Timur Tengah 1967

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement