Selasa 17 May 2011 06:01 WIB

PBB Kutuk Serangan Israel di Perbatasan Lebanon

Demonstran mengusung jenazah korban penembakan tentara Israel pada Senin (16/5).
Foto: AP/Mohammed Zaatari
Demonstran mengusung jenazah korban penembakan tentara Israel pada Senin (16/5).

REPUBLIKA.CO.ID,BEIRUT - PBB mengutuk kekuatan mematikan dan tak seimbang Israel terhadap demonstran yang berduka saat ulang tahun pendirian negara Yahudi. Tentara Israel telah menyerang demonstran di desa Maroun al-Ras di perbatasan Lebanon pada Ahad (15/5) lalu. Serangan tersebut menewaskan 10 warga Palestina.

Demonstrasi di Lebanon itu bertepatan dengan demonstrasi serupa di perbatasan Israel dengan Gaza dan Suriah. Di sana, Israel juga menembaki demonstran untuk mencegah kerumunan massa melintasi garis perbatasan.

"Saya terkejut dengan jumlah korban tewas serta penggunaan kekuatan mematikan dan tak seimbang oleh Pasukan Pertahanan Israel terhadap demonstran tak bersenjata. Saya mengutuk serangan tersebut," kata Koordinator Khusus PBB untuk Lebanon, Michael Williams. "Saya tegaskan kembali dengan keras perlunya semua pihak untuk melakukan pengekangan diri maksimal. Ini guna mencegah terulangnya kekerasan seperti itu dan untuk mentaati dengan keras resolusi 1701."

Demonstrasi Ahad menandai ulang tahun didirikannya Israel pada 1948. Ratusan ribu warga Palestina saat itu dicabut hak milik mereka atas properti mereka di wilayah yang sekarang jadi Israel.

Beberapa korban tewas seranga Israel langsung dimakamkan di kamp pengungsi Palestina di kota Sidon dan Tyre di Lebanon selatan pada Senin (16/5). Israel mengatakan serangan Ahad merupakan provokasi yang diilhami oleh musuh lamanya Iran. Gedung Putih menyesalkan terenggutnya jiwa dalam bentrokan itu. Tapi, AS mengatakan Israel memiliki hak untuk melindungi perbatasannya.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement