Rabu 18 May 2011 18:37 WIB

Militer Thailand: Tak Masalah Jika Adik Perempuan Thaksin Jadi PM

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK - Militer Thailand tidak ada masalah bekerja di bawah Partai Pheu Thai, yang berafiliasi dengan mantan perdana menteri Thaksin Shinnawatra, yang digulingkan oleh militer pada 2006, jika partai itu menang dalam pemilu mendatang dan membentuk pemerintahan baru. Juru bicara militer Kolonel Sansern Kaewkamnerd mengatakan bahwa perwira militer siap untuk bekerja di bawah orang yang dipilih oleh mayoritas pemilih.

Ia mengatakan, militer telah pernah melakukan preferensi apapun dengan siapa dia akan bekerja. Kolonel Sansern menegaskan bahwa operasi militer tidak akan terpengaruh, tak peduli siapa yang akan menjadi pemerintah berikutnya, alasan bahwa militer hanyalah salah satu mekanisme negara.

Juru bicara itu juga mengatakan bahwa militer hanya ingin melihat bangsa bergerak maju sesuai dengan sistem demokrasi, yang memungkinkan orang untuk memilih siapa saja yang berpotensi untuk mengembangkan negara, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan menjamin perdamaian di masyarakat.

Ketika ditanya apakah akan ada masalah jika kandidat perdana menteri Phue Thai Yingluck Shinawatra terpilih menjadi perdana menteri berikutnya, karena dia adalah adik Thaksin, Kolonel Sansern menjawab bahwa masyarakat Thailand harus menghormati hasil pemilihan jika dilaksanakan dengan jujur dan adil.

Meskipun Thaksin digulingkan oleh kudeta militer pada tahun 2006, dia masih aktif dalam politik. Pada hari Senin, Partai Pheu Thai, penjelmaan dari ketiga partai politik yang disponsori Thaksin sepakat untuk memilih adik bungsu Thaksin, Yingluck sebagai calon perdana menteri.

Jika Phue Thai dapat mengamankan mayoritas kursi Majelis Perwakilan dan membentuk pemerintahan, Yingluck akan menjadi perdana menteri perempuan pertama Thailand. Pemilihan umum Thailand dijadwalkan akan diselenggarakan pada 3 Juli setelah Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva membubarkan DPR pada awal Mei.

sumber : Antara/Xinhua-OANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement