Kamis 19 May 2011 11:32 WIB

Untuk Pertama Kali, Venezuela Larang Pengemudi Bus Menyetir

Suasana warga Venezuela saat menyaksikan penampilan grup rap.
Foto: AP/Ariana Cubillos
Suasana warga Venezuela saat menyaksikan penampilan grup rap.

REPUBLIKA.CO.ID,KARAKAS - Venezuela merupakan negara yang 'ramah' pada kendaraan. Tempat di mana bensin nyaris gratis dan peraturan jalan raya jarang diterapkan

Namun, untuk pertama kali sepanjang sejarah lalu lintas Venezuela, seorang pengemudi bus dilarang menyetir selama satu tahun. Ini merupakan kasus pertama pembekuan surat izin mengemudi di negara OPEC itu.

Polisi menghentikan Ramon Parra (41) karena mengemudi bus besar yang padat penumpang dengan kecepatan tinggi. Padahal, satu ban belakang kendaraannya tak ada.

''Bus itu membawa penumpang yang melebihi batas yang diizinkan dan satu dari enam rodanya tak berfungsi,'' kata kepala polisi Luis Fernandez. "Penting untuk menekankan bahwa ini adalah tindakan yang sepenuhnya baru. Untuk pertama kalinya, kami membekukan surat izin mengemudi dalam kurun selama 12 bulan berturut-turut.''

Penghasil minyak utama di Amerika Selatan tersebut memberi penekanan kuat pada hak pengemudi. Harga bensin sekitar 12 sen per galon dan harga tak dinaikkan selama bertahun-tahun. Itu berarti tak ada masalah untuk mengemudikan kendaraan sport dan mobil produksi 1970-an seperti Ford Mustangs.

Pemeriksaan terhadap pengemudi mabuk tak dikenal di negeri tersebut. ''Jalan raya antarwilayah yang dipenuhi lubang justru menjadi pengalaman yang mendirikan bulu roma saat mobil, bus dan truk meliuk-liuk dengan kecepatan 160 kilometer per jam,'' demikian laporan Reuters.

Seorang wali kota Karakas berusaha memangkas kemacetan lalu lintas dengan mencegah pemilik mobil mengemudi satu hari dalam sepekan. Kebijakan tersebut telah berhasil di banyak kota besar di negara lain Amerika Latin.

Namun, rencana itu ditolak di pengadilan karena melanggar hak warga untuk singgah secara bebas. Peraturan pertama yang mengizinkan pemerintah membekukan surat izin mengemudi itu diberlakukan pada 2008. Tapi, aturan tersebut belum digunakan sampai Ramon Parra akhirnya dikenakan sanksi selama satu tahun. Pembekuan maksimum ialah selama lima tahun karena membuat orang kehilangan nyawa.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement