REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI - Istri pemimpin Libya, Kolonel Muammar Qaddafi dan putrinya telah meninggalkan Libya menuju Tunisia. Keduanya dikabarkan menyelamatkan diri menyusul makin meningkatnya tekanan terhadap pimpinan terlama di Afrika itu.
Safiya Gaddafi dan putrinya, Aisyah, menyeberang ke Tunisia "beberapa hari yang lalu" dengan delegasi Libya lainnya, menurut sumber-sumber keamanan Tunisia.
Kemana mereka akan bersembunyi? Sumber di Tunisia menyatakan, kemungkinan mereka akan menuju pusat pengungsi di pulau Djerba.
Puluhan pejabat tinggi, termasuk menteri dan duta besar, telah meninggalkan negara itu sejak pemberontakan dimulai, termasuk menteri dalam negeri, Abdel-Fatah al-Obeidi Younes; Ali Abdussalam el-Treki, mantan menteri luar negeri; mantan dubes Libya untuk PBB, dan mantan menteri kehakimannyaya, Mustafa Abdul-Jalil, yang kini ketua Dewan Nasional Transisi bentukan pemberontak.
Koran Arab menyatakan pada hari Selasa bahwa putra sulungnya, Muhammad Muammar Gaddafi, juga meninggalkan negara untukalasan pengobatan di Tunisia, bersama dengan pejabat lainnya termasuk kepala lembaga adat dan negara.
Safiya Gaddafi, yang adalah istri keduanya, sedang bersama suaminya di sebuah rumah saat diserang oleh pesawat tempur Sekutu pada tanggal 30 April, yang membunuh putra bungsu Kolonel Qaddafi, Saif al-Arab.