Jumat 20 May 2011 19:26 WIB

Sindir Umat Islam, Obama Malah Dukung Israel

Presiden AS Barack Obama
Presiden AS Barack Obama

REPUBLIKA.CO.ID, Pada puncak kunjungan Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu, ke Washington, Presiden AS Barack Obama dalam pidato yang disiarkan di televisi Kamis (19/5) berjanji melindungi rezim Israel dan memberantas terorisme. Hal itu ia sampaikan terkait kebangkitan gerakan di dunia Islam. Seraya mengakui bahwa kepentingan jangka pendek tidak dapat mewakili visi jangka panjang di kawasan, Obama meyakinkan sekutu-sekutu regionalnya bahwa Amerika Serikat akan tetap menjaga komitmennya terhadap kawan dan mitra-mitranya.

Pernyataan itu mengemuka di saat Amerika Serikat meninggalkan dua diktator yang didukungnya yaitu Hosni Mubarak di Mesir dan Zine El Abidine Ben Ali di Tunisia hingga terguling dari kekuasaan akibat aksi protes massif rakyat. Ben Ali melarikan diri ke Arab Saudi, sementara Mubarak ditahan dan menunggu sidang dengan dakwaan melakukan berbagai kejahatan termasuk korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, dan penumpasan berdarah terhadap demonstrasi damai rakyat Mesir.

Obama memperingatkan bangsa Palestina bahwa mereka tidak akan merdeka jika tidak mengakui hak rezim Israel untuk eksis. Obama juga menekankan bahwa segala upaya untuk mende-legitimasi Israel akan gagal. Statemen pro-Israel oleh Presiden AS itu dikemukakan meski ia menyadari bahwa generasi baru telah muncul di dunia Islam menuntut perubahan nyata.

Protes rakyat di Timur Tengah dan Afrika Utara telah mencakup ekspresi anti-Israel dan anti-AS. Kesimpulannya, Presiden Amerika Serikat menekankan bahwa Israel dan Palestina harus menuntaskan kesepakatan damai, seraya menekankan bahwa AS mendukung solusi dua negara dengan perbatasan yang ditetapkan pada tahun 1967.

Menurut para pengamat dan berdasarkan hasil sejumlah jajak pendapat, mayoritas warga Palestina dan Muslim dunia tidak mempercayai Amerika Serikat sebagai mediator perdamaian di Timur Tengah, mengingat dukungan penuh Washington terhadap rezim Israel dan juga atas berbagai pelanggarannya terhadap bangsa Palestina dan negara-negara tetangga.

sumber : IRIB/MZ
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement