REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD - Pakistan Sabtu mengatakan mereka ingin China membangun untuk negara itu sebuah pangkalan angkatan laut, sebagai tanda terakhir dari langkah untuk memperkuat hubungan dengan Beijing ketika hubungan dengan Washington goyah. Pengumuman dari menteri pertahanan Pakistan itu terjadi sehari setelah Perdana Menteri Pakistan Yusuf Raza Gilani kembali dari kunjungan empat hari ke China, pemasok senjata terbesar Islamabad.
"Kami akan ... berterima kasih pada China jika sebuah pangkalan angkatan laut ...dibangun di tempat Gwadar untuk Pakistan," Menteri Pertahanan Ahmad Mukhtar mengatakan dalam satu pernyataan, merujuk ke pelabuhan air dalam di bagian baratdaya Pakistan.
Pernyataan itu tidak mengatakan apakah Pakistan telah minta China untuk membangun pangkalan laut di pelabuhan di provinsi Baluchistan itu. Islamabad sedang berusaha untuk memperdalam hubungan dengan Beijing ketika hubungan dengan Amerika Serikat menjadi tegang menyusul tewasnya pemimpin Al Qaida Osama bin Laden di Pakistan awal bulan ini.
Banyak pihak di Washington yang telah minta peninjauan kembali miliaran dolar bantuan AS pada Pakistan setelah penemuan bin Laden bersembunyi selama beberapa tahun di sebuah kota garnisun Pakistan. China telah menginvestasikan 200 juta dolar pada tahap pertama pembangunan pelabuhan itu, yang telah diresmikan pada 2007.
Pembangunan itu, 70 kilometer di timur perbatasan Iran dan di ambang pintu jalur pelayaran Teluk, telah dirancang untuk menghadapi lalu-lintas pemindahan pengangkutan bagi Teluk. Mukhtar mengatakan pemerintah China telah setuju untuk mengambil kendali operasional pelabuhan Gwadar saat kontrak dengan PSA International Ltd Singapura berakhir dalam waktu sekitar 35 tahun.
Dalam kunjungan Gilani, Mukhtar mengatakan China telah setuju untuk mempercepat pengiriman 50 pesawat tempur multi-peran "Thunder" JF-17, masing-masing berharga 25 juta dolar. Hubungan dekat antara China dan Pakistan mencerminkan kewaspadaan bersama mereka pada India dan keinginnan untuk membendung pengaruh AS di kawasan itu.