Ahad 22 May 2011 12:53 WIB

Senin, Calon Direktur IMF Diajukan

Strauss Kahn tinggalkan penjara
Foto: RNW
Strauss Kahn tinggalkan penjara

REPUBLIKA.CO.ID, Pada Senin (23/5) besok negara-negara berminat bisa mengajukan calon pemimpin Dana Moneter Internasional IMF. Pengajuan calon ditutup pada 10 Juni.

Setelah itu pengurus IMF akan mewawancarai para calon. Agar transparan pengurus IMF akan mengumumkan tiga nama calon. Pada 30 Juni diharapkan sudah ada direktur baru IMF.

Direktur baru itu akan menggantikan Dominique Strauss Kahn yang menggundurkan diri gara-gara dituduh mau memperkosa karyawati hotel. Kemarin Srauss-Kahn dibebaskan setelah membayar uang jaminan.

Sebelumnya, sejumlah tokoh maupun kawasan kini membuat prediksinya masing-masing. Dari Asia Tenggara, ada dua nama yang santer disebut. Salah satunya adalah mantan menkeu

Indonesia Sri Mulyani Indrawati. Nama Sri Mulyani disebutkan oleh Menkeu Thailand Korn Chatikavanij. "Kandidat untuk direktur eksekutif IMF harusnya dari negara berkembang," kata dia, seperti dikutip Wall Street Journal.

"Dua kandidat yang potensial adalah Menkeu Singapura Tharman Shanmugaratnam dan Sri Mulyani Indrawati," kata dia. Menurut Korn, Tharman terkenal sangat ketat dan dihormati di kalangan menteri keuangan dunia. Sementara Sri Mulyani saat ini menjabat direktur di Bank Dunia.

Selain dua nama ini, Korn juga menyebutkan kemungkinan kandidat lain dari India, Cina, dan Korea Selatan. Sementara itu negara yang tergabung dalam BRICS (Brazil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan) juga kemungkinan akan mengajukan calon pengganti Strauss-Kahn.

Soal pemilihan direktur eksekutif IMF memang ada pakem tertentu dengan Bank Dunia. Pakem itu adalah, jabatan tertinggi IMF biasanya diisi oleh tokoh keuangan Eropa. Sementara di Bank Dunia menjadi jatah Amerika Serikat.

Namun terkait skandal seks ini, muncul suara agar pakem ini dirombak. Karena kandidat kuat pengganti Strauss-Kahn dari Prancis adalah Menkeu Prancis Christine Lagarde. Menkeu Afsel Pravin Gordhan mengatakan IMF harus mereformasi diri.

"Agar kredibel IMF harus mereformasi dirinya. IMF harus bisa mencerminkan suara dari seluruh negara, bukan segelintir negara maju," kata Gordhan.

sumber : RNW
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement